LBJ - Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merilis daftar finalis pemimpin terkorup dunia tahun 2024, dan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk ke dalam nominasi tersebut. Rocky Gerung, pengamat politik, ikut memberikan tanggapan terkait kabar ini yang viral di media sosial.

OCCRP, lembaga nonpemerintah yang fokus pada isu kejahatan terorganisasi dan korupsi, menempatkan Jokowi sebagai salah satu finalis "Person of the Year in Organized Crime and Corruption."

Dalam daftar tersebut, Presiden Suriah Bashar Al Assad dinobatkan sebagai pemenang, sementara Jokowi masuk sebagai salah satu dari lima tokoh lainnya berdasarkan hasil voting.

Baca juga : Jokowi dan Lima Tokoh Dunia Masuk Daftar Nominasi Tokoh Paling Korup Dunia 2024

Selain Jokowi, nama-nama lainnya yang masuk dalam daftar tersebut adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani. OCCRP menjelaskan bahwa daftar finalis ini dihasilkan melalui voting yang melibatkan pembaca, jurnalis, serta anggota jaringan global mereka.

Tanggapan Rocky Gerung

Rocky Gerung menyampaikan pandangannya terkait isu ini. Ia menilai masuknya Jokowi dalam daftar tersebut merupakan babak sejarah yang memalukan bagi Indonesia.

"Pada akhirnya sejarah memalukan itu tiba di akhir tahun karena pemeringkat internasional mendaftarkan Presiden Jokowi jadi pemimpin otoriter dan korup di dunia bersama-sama dengan Presiden Bashar Al Assad yang kemarin ditumbangkan di Suriah," ujar Rocky dalam komentarnya.

Rocky juga menekankan bahwa daftar tersebut mencerminkan konsekuensi dari perjalanan politik Jokowi selama memimpin Indonesia. Menurutnya, hasil ini adalah penegasan dari kritik yang selama ini dilontarkan masyarakat kepada Jokowi.

Baca juga :Siapakah Dokter Tifa yang Kerap Kritik Jokowi dan Gibran? Ini Identitas Aslinya

"Generasi per generasi akan ingat bahwa inilah satu era ketika seluruh olok-olok seluruh satire seluruh kritik dari masyarakat sipil akhirnya memperoleh resonansi di tingkat Internasional," tambahnya.

OCCRP telah dikenal luas sebagai lembaga jurnalisme investigasi global yang kerap menyoroti kejahatan terorganisasi dan korupsi di berbagai negara.

Publikasi daftar "Person of the Year" ini, menurut mereka, bertujuan untuk mendorong akuntabilitas dan mengungkap tokoh yang dianggap berkontribusi besar terhadap masalah korupsi dan kolusi politik.

Belum ada tanggapan resmi dari Jokowi terkait masuknya namanya dalam daftar ini. Isu ini memicu perdebatan di media sosial, mencerminkan beragam pandangan masyarakat mengenai kepemimpinan Jokowi selama dua periode.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini