Rico Nasution Diduga Jadi Korban TPPO: Berangkat Visa Turis, Berujung Duka di Kamboja
By Shandi March
31 Dec 2024
Paspor milik Rico Alvirian Nasution yang dipakai untuk mengadu nasib di Negara Kamboja. (Foto dok. Rico)
LBJ - Rico Alvirian Nasution, seorang warga Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, dikabarkan meninggal dunia di Kamboja. Pemuda berusia 23 tahun itu diduga menjadi korban sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tebing Tinggi, Iboy Hutapea, mengonfirmasi hal ini.
“Dugaan ini ikut mafia-mafia atau tepatnya kasus TPPO,” ujarnya, Selasa (31/12). Menurut Iboy, Rico berangkat ke Kamboja menggunakan visa turis, bukan visa pekerja.
Baca juga : Kasus Penembakan Siswa SMK, Kapolri Copot Irwan Anwar Dari Kapolrestabes Semarang
Hal ini membuat keberangkatannya tidak terdata di sistem resmi pemerintah.
“Kalau resmi jadi TKI dia pasti pakai visa pekerja, ini dia pakai visa turis jadi tidak terdata di database kami. Jadi kalau perusahaan itu resmi, itu terdaftar dan kita bisa memberikan rekom,” jelasnya.
Iboy menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
Perjalanan Rico ke Kamboja
Rico dikabarkan berangkat ke Kamboja sekitar bulan Agustus 2024. Keluarganya terakhir kali berkomunikasi dengannya pada 1 Desember 2024.
Kabar duka mulai terdengar sekitar seminggu lalu melalui temannya yang juga bekerja di Kamboja. Namun, hingga kini, pihak keluarga belum mendapatkan informasi jelas terkait pekerjaan Rico maupun agen yang memberangkatkannya.
Ibu Rico, Hariani, mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui pekerjaan pasti putranya di Kamboja.
Baca juga :Duel Maut di Depok, Satu Tewas Bersimbah Darah Terkapar di Jalan
“Kami belum tahu kerja apa dia di sana dan siapa biro yang memberangkatkannya. Namun pernah kami dengar Rico kerja di Crown Casino,” katanya di kediamannya, Sabtu (28/12/).
Hariani menambahkan bahwa sejak kabar tersebut, mereka tidak bisa lagi menghubungi Rico.
"Kami mengetahui kabar ini dari temannya yang berada disana. Tapi mereka tidak satu kerjaan. Terus kami telpon lagi tidak diangkat sampai sekarang," ujar Hariani.
Pihak keluarga sangat berharap adanya bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja untuk mengembalikan jenazah Rico ke Indonesia.
“Kami berharap KBRI bisa membantu kepulangan Rico,” ujar Hariani penuh harap.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini