LBJ - Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Natal yang khidmat di Basilika Santo Petrus, Selasa (24/12). Perayaan ini dihadiri sekitar 6.000 jemaat di dalam basilika dan 25.000 lainnya di Alun-Alun Santo Petrus.

Dalam homilinya, Paus Fransiskus menyoroti penderitaan korban perang.

"Kita memikirkan perang, anak-anak yang ditembak dengan senapan mesin, bom di sekolah dan rumah sakit," ujarnya dengan penuh keprihatinan.

Paus juga mengingatkan makna kelahiran Yesus yang sederhana. Ia menyatakan bahwa harapan adalah kekuatan untuk mengubah dunia.

Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Tentang Genosida di Gaza

"Harapan memanggil kita... untuk marah dengan hal-hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya," tambahnya.

Misa ini sekaligus menandai dimulainya Tahun Suci Katolik 2025, periode yang dianggap sebagai masa pengampunan dan pembaruan spiritual. Tahun Suci ini akan berlangsung hingga 6 Januari 2026 dan diharapkan menarik jutaan peziarah ke Vatikan.

Pada awal misa, Paus Fransiskus secara simbolis membuka "Pintu Suci" di Basilika Santo Petrus. Pintu khusus berpanel perunggu itu hanya dibuka selama Tahun Suci berlangsung.

Selain seruan tentang perdamaian, Paus juga mengajak negara-negara maju untuk meringankan utang negara miskin.

"Saatnya yubel bagi negara-negara miskin yang terbebani utang yang tidak adil," serunya.

Baca juga: Pohon Natal Dibakar di Suriah, Umat Kristen Serukan Perlindungan

Seruan ini mengingatkan pada langkah serupa yang diambil oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2000. Kala itu, kampanye pembatalan utang berhasil mengurangi beban hingga 130 miliar dolar AS.

Paus Fransiskus dijadwalkan akan memberikan berkat tradisional Urbi et Orbi pada Hari Natal, Rabu (25/12). Berkat ini ditujukan kepada seluruh dunia sebagai simbol harapan dan perdamaian.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini