LBJ - Serangan udara Israel di daerah Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan, menewaskan tujuh warga Palestina pada Minggu (7/1). Di antara korban tewas terdapat dua anak-anak, seorang laki-laki dan seorang perempuan. Selain itu, sembilan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Menurut Marwan Al-Hams dari otoritas kesehatan Gaza, jenazah tujuh korban telah dibawa ke Kompleks Medis Nasser di Khan Younis. Sementara korban luka saat ini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit lapangan di Mawasi.

Serangan udara yang terjadi di kawasan padat tenda pengungsi tersebut memicu kebakaran hebat. Saksi mata melaporkan bahwa api dengan cepat melalap tenda-tenda yang dipenuhi warga sipil.

Baca juga: Israel Bom UGD RS Kamal Adwan: Nyawa Pasien Terancam

Daerah Mawasi, yang membentang dari Rafah bagian barat hingga pinggiran Nuseirat, sebelumnya ditetapkan oleh militer Israel sebagai "zona aman" bagi penduduk Gaza. Namun, serangan ini justru menambah daftar panjang korban jiwa di wilayah yang seharusnya aman tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel menyatakan bahwa serangan udara tersebut ditujukan pada militan Hamas yang diduga beroperasi di daerah Khan Younis. Pernyataan resmi militer Israel menyebut serangan dilakukan berdasarkan intelijen yang mereka miliki.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas. Konflik memanas setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera 250 orang.

Baca juga: 7 Anak dari Satu Keluarga Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza

Berdasarkan data dari otoritas kesehatan Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza kini telah mencapai 45.259 orang. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan intensitas serangan yang masih berlangsung.

Seorang saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, "Serangan udara menyebabkan api menyebar dengan cepat di antara tenda-tenda yang penuh sesak dengan para pengungsi."

Serangan di zona yang disebut aman ini kembali menyoroti krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, terus menjadi korban dalam konflik berkepanjangan ini.

Konflik di Gaza Selatan ini bukan hanya krisis politik, tetapi juga bencana kemanusiaan yang membutuhkan perhatian dunia internasional.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini