×
image

Fakta di Balik Isu Pengusiran Jemaah Saat Gibran Jumatan di Masjid Baiturrahman

  • image
  • By Shandi March

  • 19 Dec 2024

Momen Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunaikan Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di media sosial. (Foto:X@txtdarinandhito).

Momen Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunaikan Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di media sosial. (Foto:X@txtdarinandhito).


LBJ - Isu mengenai pengusiran jemaah oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunaikan Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Namun, Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman, Ahmad Darodji, membantah keras tudingan tersebut.

"Itu memang meluruskan shaf. Ada satu orang yang berdiri yang dikira diusir itu, itu adalah juga staf Wapres," jelas Ahmad Darodji saat menghadiri Konferensi Zakat Internasional (ICONZ) Baznas RI di Bandung, Rabu (18/12).

Darodji menjelaskan bahwa sebelum Gibran tiba, anggota Paspampres memang telah berada di lokasi untuk memastikan keamanan.

Baca juga : Bantuan Gibran Viral, Jhon Sitorus Sebut Ini Taktik Kampanye untuk Pilpres 2029

Mereka menduduki tempat sementara di area shalat untuk persiapan kedatangan Gibran. Ketika Gibran tiba, anggota Paspampres lainnya meluruskan barisan shaf dan memperlebar ruang agar jamaah tetap nyaman.

"Ya, tentu wajar, kan, beliau sebagai Wakil Presiden, ada Paspampresnya. Nah untuk mereka itu tentu, meskipun duduk sama-sama duduk dan mereka mengamankan beliau," kata dia.

Gibran Tolak Perlakuan Istimewa

Menariknya, Ahmad Darodji mengungkapkan bahwa Gibran, sebagai Wakil Presiden, justru menolak perlakuan istimewa. Meskipun telah disediakan tempat di shaf depan dan sajadah khusus untuk tamu kehormatan, Gibran memilih duduk bersama jamaah lainnya.

"Jadi beliau saya antar dari kantor MUI ke Masjid Baiturrahman, kita siapkan wudhu di tempat khusus, tapi beliau tidak mau. Beliau wudhu bersama yang lain. Nah, kemudian beliau duduk, tidak mau di depan," terang Darodji.

Baca juga : Golkar Bantah Kabar Jokowi dan Gibran Jadi Anggota Dewan Kehormatan

Setelah selesai shalat, Gibran juga menunjukkan sikap ramah dengan menyalami para jamaah hingga mendekati mobilnya untuk melanjutkan agenda di Jawa Tengah. Ia bahkan meminta Paspampres untuk tetap bersikap humanis dalam menjalankan tugas.

"Beliau begitu akrab, tidak mau diistimewakan. Bahkan beliau perintahnya kepada para Paspampresnya, supaya humanis. Jangan sampai ada berlaku yang sampai menodai nama dan martabat mereka," tambah Darodji.

Narasi di Media Sosial Dinilai Keliru

Ahmad Darodji menyayangkan adanya narasi yang menyudutkan di media sosial terkait kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk melakukan tabayyun sebelum menyebarkan informasi.

"Maka dari itu, saya meminta masyarakat untuk tabayyun saat menerima informasi yang menyudutkan seseorang," tutupnya.

Protokol pengamanan seperti ini sebenarnya adalah hal wajar, terutama mengingat posisi Gibran sebagai Wakil Presiden.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post