Rupiah Tertekan, Sentuh Level Krisis Rp 16.920 per Dolar AS
By Cecep Mahmud
07 Apr 2025

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan pelemahan. (Pixabay/vjkombajn)
LBJ - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan pelemahan. Pada perdagangan Senin (7/4/2025), Rupiah di pasar spot mendekati level psikologis Rp 17.000 per Dolar AS.
Data Bloomberg mencatat, pada pukul 09.13 WIB, kurs Rupiah berada di level Rp 16.920,5 per Dolar AS. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,61 persen atau setara 268 poin dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, di pasar non-deliverable forward (NDF), Rupiah bahkan sempat menembus angka Rp 17.000 per Dolar AS. NDF merupakan kontrak derivatif valas untuk transaksi mata uang di masa depan.
Baca juga: Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Bahas Dampak Tarif Masuk AS untuk ASEAN
Pengamat pasar uang, Lukman Leong, menilai tekanan terhadap Rupiah masih sangat besar.
"Melihat sentimen risk off yang sangat kuat di pasar dan berbagai mata uang emerging yang masih melemah cukup besar pagi ini," ujarnya pada Senin (7/4/2025).
Lukman menjelaskan, sentimen risk off dipicu oleh pernyataan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick. Lutnick menegaskan bahwa kebijakan tarif AS tidak akan ditunda.
Risk off adalah kondisi ketika investor cenderung menghindari aset berisiko dan beralih ke aset yang dianggap lebih aman.
Aset safe haven yang dimaksud antara lain Dolar AS, emas, dan obligasi. Selain itu, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang baru akan tercapai jika defisit perdagangan AS dapat diatasi.
Baca juga: PNS Tidak Wajib Ngantor 8 April 2025, Pemerintah Berlakukan FWA
Ketegangan perang dagang global juga diperkirakan akan meningkat. Setelah China, Uni Eropa berpotensi memberikan respons serupa terhadap tarif impor AS.
Di tengah pelemahan Rupiah, beberapa mata uang utama justru menunjukkan penguatan terhadap Dolar AS. Mata uang tersebut adalah Yuan China (CHY), Yen Jepang (JPY), Euro (EUR), dan Poundsterling Inggris (GBP).
Pelemahan Rupiah ini menjadi perhatian serius di pasar keuangan domestik. Dampak lebih lanjut terhadap perekonomian Indonesia perlu diantisipasi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini