×
image

Pemimpin Aliran di Maros Diduga Sesat Tambah Rukun Islam Jadi 11

  • image
  • By Shandi March

  • 06 Mar 2025

Polisi memeriksa Patta Bau (56), pemimpin aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto:Freepik)

Polisi memeriksa Patta Bau (56), pemimpin aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Foto:Freepik)


LBJ - Polisi memeriksa Patta Bau (56), pemimpin aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Aliran ini menjadi sorotan karena menambahkan rukun Islam menjadi 11, yang bertentangan dengan ajaran Islam yang diakui secara luas.

Kapolsek Tompobulu, AKP Makmur, mengungkapkan bahwa pemanggilan Patta Bau telah dilakukan sejak Oktober 2024, namun yang bersangkutan baru memenuhi panggilan kedua setelah sebelumnya mangkir.

"Laporannya sudah lama. Kami masih lakukan penyelidikan, karena masuk dalam ranah Kesbangpol. Ternyata ajaran ini memang tidak dibenarkan," kata Kapolsek Tompobulu AKP Makmur kepada wartawan, Rabu (5/3).

"Jadi dia dipanggil dua kali. Di panggilan kedua dia hadir, saat itu kami juga hadirkan MUI dan dari Kesbangpol Maros," ujarnya.

Baca juga : Bunga Zainal Jalani Pemeriksaan di Polda Metro, Berkas Investasi Bodong Mau Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dalam pertemuan tersebut, Patta Bau berjanji tidak akan lagi menyebarkan ajaran yang dianggap menyimpang tersebut. Pemerintah Kabupaten Maros juga menegaskan bahwa ajaran yang disebarkan aliran ini bertentangan dengan ajaran Islam yang sah.

“Dia berjanji tidak akan melanjutkan kegiatannya, karena Kesbangpol menganggap ajarannya menyimpang,” tambah Makmur.

Ajaran yang Dianggap Menyimpang

Aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa diketahui menambahkan rukun Islam menjadi 11 dan mewajibkan pengikutnya membeli benda pusaka sebagai syarat masuk surga.

"Rukun Islamnya ada 11, kemudian harus beli pusaka untuk dipakai selama nanti di akhirat," kata Kepala BPD Bonto-bonto, Marzuki, kepada wartawan, Selasa (4/3).

Baca juga : Jadi Misteri, 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza Tak Teridentifikasi

Tidak hanya itu, aliran ini juga mewajibkan ibadah haji dilakukan di lokasi lain selain Mekkah.

“Kalau ibadah haji di tanah suci tidak sah kecuali ke tanah gunung Bawakaraeng,” kata Marzuki kepada wartawan pada Selasa (4/3).

Selain itu, para pengikut juga dilarang membangun rumah dengan alasan kiamat sudah dekat, sehingga uang mereka digunakan untuk membeli pusaka.

Marzuki Juga mengungkap hal yang tidak lazim dalam aliran tersebut, dimana para pengikut dilarang membangun rumah.

"Karena alasannya mau kiamat dan uangnya untuk dibeli pusaka," ungkap Marzuki.

Baca juga : Viral Warga Bobol Tembok Perumahan di Bekasi Saat Banjir, Ini Penjelasan Polisi

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menjadi pengingat akan pentingnya pemahaman agama yang benar untuk menghindari penyebaran ajaran yang menyimpang.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post