×
image

Israel Gempur Lebanon, Korban Sipil Terus Bertambah

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 08 Nov 2024

Situs bersejarah di Baalbek saat sebelum rusak karena serangan Israel. (Foto X)

Situs bersejarah di Baalbek saat sebelum rusak karena serangan Israel. (Foto X)


LBJ - Konflik berkepanjangan di wilayah Timur Tengah kembali memanas sejak Israel mulai melancarkan serangan ke Lebanon. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 3.100 orang dan melukai 13.856 lainnya sejak Oktober tahun lalu, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.

Israel kini memperluas serangan dari Gaza ke Lebanon selatan sebagai respons terhadap aksi Hizbullah, kelompok bersenjata Lebanon yang mendukung Hamas dan menyatakan solidaritasnya terhadap warga Palestina di Gaza.

Pada Kamis, Kementerian Kesehatan Lebanon juga melaporkan 53 korban tewas dan 161 terluka hanya dalam 24 jam. Di antara para korban terluka termasuk lima anggota penjaga perdamaian dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), serta tiga tentara dan tiga warga sipil Lebanon yang terkena dampak serangan Israel di Sidon, kota utama di Lebanon selatan.

Baca juga: Lebanon Ajukan Keluhan ke ILO atas Serangan Israel yang Tewaskan Ribuan Pekerja

UNIFIL Desak Penghentian Kekerasan

UNIFIL, yang ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau garis demarkasi antara Lebanon dan Israel, memperingatkan agar semua pihak menghindari tindakan yang mengancam keselamatan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil.

“Semua aktor harus menyelesaikan perbedaan melalui perundingan, bukan dengan kekerasan,” demikian pernyataan UNIFIL.

Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan bahwa serangan Israel terhadap lokasi UNIFIL sangat mengkhawatirkan.

"Israel meminta evakuasi warga Lebanon ke utara Sungai Awali, namun mereka juga menyerang pos pemeriksaan di daerah tersebut," ujar Khan.

UNIFIL menyatakan telah menerima serangan hampir 20 kali sejak Israel mengumumkan invasi daratnya.

Baca juga: Israel Tingkatkan Serangan di Lebanon, 38 Tewas dalam Serangan di Baalbek

Situs Bersejarah Lebanon Terancam

Selain korban jiwa, serangan ini juga mengancam keberadaan situs-situs bersejarah Lebanon. Lebih dari 100 anggota parlemen Lebanon menyerukan PBB untuk melindungi situs warisan dunia UNESCO, termasuk Baalbek dan Tirus.

Menurut anggota parlemen, Israel telah menyebabkan kerusakan besar pada situs-situs tersebut, terutama di Baalbek di mana serangan baru-baru ini menghancurkan bangunan bersejarah dan merusak hotel dekat kuil Romawi.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga mendesak adanya gencatan senjata guna melindungi warisan budaya Lebanon.

"Kita harus menjaga situs-situs arkeologi kuno di Baalbek dan Tirus," tegas Mikati.

Aksi Balasan Hizbullah ke Israel

Sementara itu, Hizbullah mengklaim telah melancarkan serangan rudal yang menargetkan pangkalan militer Israel di dekat Bandara Internasional Ben Gurion dan pangkalan strategis Stella Maris. Militer Israel menyatakan sekitar 40 proyektil berhasil dicegat di wilayah Israel utara, namun serangan ini menyebabkan lima tentara Israel tewas dan 16 lainnya terluka.

Di Beirut selatan, warga sipil terus mengalami ketakutan atas serangan udara yang menghantui mereka.

Ramzi Zaiter, seorang warga, menyatakan, "Kematian kini hanya masalah keberuntungan. Kami bisa saja mati atau selamat," katanya kepada AFP.

Diplomasi Internasional untuk Hentikan Eskalasi

Lebanon berharap adanya kepemimpinan baru di Amerika Serikat yang mungkin dapat menengahi konflik ini. Presiden terpilih AS, Donald Trump, dijadwalkan dilantik pada Januari mendatang. Sejumlah pihak berharap perubahan kepemimpinan ini dapat membawa upaya diplomatik yang lebih kuat.

“Banyak orang di sini berharap pada upaya diplomatik dari pemerintahan AS yang baru,” lapor Zeina Khodr dari Al Jazeera.

Namun, hingga perubahan itu tiba, ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel diperkirakan akan terus meningkat.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Tags:


Popular Post