Lebanon Ajukan Keluhan ke ILO atas Serangan Israel yang Tewaskan Ribuan Pekerja
By Cecep Mahmud
07 Nov 2024

Menteri Tenaga Kerja Lebanon, Mustafa Bayram, pada Selasa (4/11) di markas PBB di Jenewa, Swiss. (Foto X)
LBJ - Pemerintah Lebanon secara resmi mengajukan keluhan terhadap Israel kepada Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) terkait serangkaian serangan mematikan. Pengaduan ini diajukan Menteri Tenaga Kerja Lebanon, Mustafa Bayram, pada Selasa (4/11) di markas PBB di Jenewa, Swiss. Serangan-serangan tersebut diklaim telah menargetkan pekerja yang berada di lapangan dan melanggar prinsip keselamatan kerja.
Serangan pada 23 September lalu yang diduga berasal dari Israel menyasar kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon. Dalam serangan tersebut, ribuan warga sipil, termasuk pekerja, menjadi korban dengan jumlah tewas dan terluka mencapai lebih dari 4.000 orang dalam hitungan menit.
Menteri Bayram menyatakan bahwa tindakan ini merupakan “perang yang mengerikan terhadap kemanusiaan, teknologi, dan pekerjaan.”
“Ini adalah preseden yang sangat berbahaya jika tidak dikutuk,” ujar Bayram di hadapan para wartawan, Rabu (5/11). Menurutnya, serangan ini membuat benda-benda biasa menjadi mematikan, melanggar hak-hak pekerja dan keamanan kerja.
Baca juga: Israel Tingkatkan Serangan di Lebanon, 38 Tewas dalam Serangan di Baalbek
Saat ditanya mengapa membawa isu ini ke ILO, Bayram menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar prinsip-prinsip kerja layak yang diusung oleh ILO.
“Kami menganggap perlu untuk menunjukkan bahwa hal ini bertentangan dengan lingkungan kerja, keamanan, dan keselamatan pekerja,” jelasnya.
Lebanon menganggap ILO sebagai forum yang tepat untuk menyuarakan pelanggaran tersebut, khususnya karena serangan terjadi ketika para korban sedang bekerja. Di samping itu, Lebanon juga mempertimbangkan untuk mengangkat kasus ini di forum internasional lain, seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Ketegangan antara Lebanon dan Israel terus meningkat sejak Oktober 2023. Perang antara militer Israel dan Hizbullah semakin intensif, diikuti oleh pengumuman operasi darat Israel di Lebanon selatan serta serangan udara besar-besaran di Beirut dan Lembah Bekaa.
Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 12 Warga Palestina, Rumah Sakit di Gaza Terancam
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan lebih dari 3.000 warga tewas dan 13.492 lainnya terluka akibat serangan tersebut. Selain itu, lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi demi keselamatan.
Serangan terbaru pada Rabu (6/11) kembali mengguncang Lembah Bekaa dan pinggiran Beirut. Dilaporkan, serangan ini menewaskan sedikitnya 30 warga di Baalbek.
Dengan langkah hukum ini, Lebanon berharap dapat menarik perhatian dunia internasional atas serangan Israel yang mengancam keselamatan dan kesejahteraan pekerja.
“Ini bukan hanya masalah negara kami, tetapi menyangkut hak asasi dan keamanan kerja yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua negara,” tutup Bayram.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini