Republik Ambil Alih Senat AS: Peluang Baru untuk Agenda Politik Donald Trump
By Cecep Mahmud
06 Nov 2024
Partai Republik berhasil mengambil alih mayoritas Senat Amerika Serikat, kabar baik bagi Donald Trump. (Foto X)
LBJ - Partai Republik berhasil mengambil alih mayoritas Senat Amerika Serikat dari Partai Demokrat, menurut proyeksi media AS, Rabu (6/11/2024) dini hari. Kemenangan ini mengakhiri empat tahun dominasi Demokrat dan memberikan peluang baru bagi Partai Republik untuk memperkuat kekuasaan mereka di seluruh cabang pemerintahan.
Dukungan mayoritas ini menjadi kabar baik bagi Donald Trump, jika ia terpilih kembali sebagai presiden. Namun, situasi sebaliknya bisa menjadi tantangan besar bagi Wakil Presiden Kamala Harris apabila memenangkan pemilu presiden 2024.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan rakyat yang memungkinkan kami mengembalikan suara konservatif ke Senat,” ungkap Jim Justice, Gubernur Partai Republik dari Virginia Barat.
Kursi-kursi penting dalam perebutan ini memberikan dorongan besar bagi Partai Republik. Di Virginia Barat, Jim Justice berhasil mengamankan kursi yang ditinggalkan oleh Demokrat Joe Manchin. Di Ohio, Bernie Moreno, pengusaha yang didukung Trump, mengalahkan Senator Sherrod Brown dari Demokrat yang telah lama menjabat. Sementara itu, Senator Deb Fischer dari Nebraska mempertahankan kursinya dari pesaing independen yang menantang.
Baca juga: Trump Unggul Sementara dalam Pemilihan Presiden AS 2024
Kemenangan di kursi-kursi ini membawa Partai Republik melampaui batas minimal yang diperlukan, memperkuat dominasi mereka di Senat dengan potensi menguasai 55 dari 100 kursi. Dengan kekuatan ini, Trump akan lebih mudah mendorong agenda legislatifnya, termasuk menunjuk hakim Mahkamah Agung.
“Ini adalah langkah besar bagi konservatisme,” ujar Fischer.
Jika Kamala Harris menang dalam pilpres, ia akan menghadapi Senat yang dikuasai Partai Republik, yang berpotensi menjadi hambatan utama bagi kebijakan progresifnya. Analis memperkirakan bahwa sebagian besar rancangannya, terutama yang bersifat progresif, akan sulit mendapat persetujuan Senat.
Selain dominasi politik, Senat kali ini juga mencetak sejarah. Untuk pertama kalinya, dua wanita kulit hitam, Angela Alsobrooks dari Maryland dan Lisa Blunt Rochester dari Delaware, akan duduk bersama di Senat. Sepanjang sejarah lebih dari 2.000 senator AS, hanya tiga wanita kulit hitam, termasuk Kamala Harris, yang pernah menjabat di lembaga legislatif ini.
Baca juga: Warga AS Antusias Berbondong-bondong ke TPS, Trump dan Harris Bersaing Ketat
Laporan lembaga nonpartisan OpenSecrets mengungkapkan bahwa kampanye Kongres kali ini mencapai total dana sebesar 10 miliar dollar AS, sedikit lebih rendah dari kampanye 2020, tetapi hampir dua kali lipat dari biaya kampanye pilpres yang mencapai 5,5 miliar dollar AS. Biaya tinggi ini menunjukkan ketatnya persaingan antara Partai Republik dan Demokrat di setiap kursi yang diperebutkan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini