×
image

Israel Gempur Gaza, Rumah Sakit dan Warga Sipil Jadi Korban

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 06 Nov 2024

Setidaknya 33 orang dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan yang menyasar berbagai wilayah di Gaza. (foto X)

Setidaknya 33 orang dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan yang menyasar berbagai wilayah di Gaza. (foto X)


LBJ - Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza yang menyebabkan puluhan korban jiwa, terutama di wilayah utara. Serangan ini juga menghantam fasilitas kesehatan yang menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga sipil.

Pada Senin malam, setidaknya 33 orang dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan yang menyasar berbagai wilayah di Gaza. Sebanyak 20 korban jiwa tercatat di kota Beit Lahiya, empat di Kota Gaza, enam di wilayah tengah, dan tiga di Khan Younis

Eid Sabbah, Direktur Keperawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, menyebutkan bahwa serangan tersebut menargetkan bangsal anak-anak di rumah sakit yang berlokasi di wilayah utara.

“Lantai atas rusak dan sejumlah anak-anak serta bayi baru lahir terluka,” ujar Sabbah seperti yang dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant: Israel Bergolak dengan Protes

Selain itu, serangan juga menyebabkan luka-luka pada perawat dan staf medis lainnya. Sabbah menambahkan bahwa ini adalah serangan kedua yang dialami rumah sakit dalam dua hari terakhir.

Hanya seminggu sebelumnya, rumah sakit yang sama diserbu pasukan Israel, menyebabkan penahanan terhadap puluhan orang, termasuk hampir seluruh staf medis. Akibat serangan ini, rumah sakit tersebut hanya memiliki empat dokter dan sekitar 50 sukarelawan untuk menangani kondisi kritis yang terus meningkat.

Serangan udara intensif ini terjadi di tengah upaya Israel untuk memperketat pengepungan di wilayah utara Gaza, khususnya di Beit Lahiya, Jabalia, dan Beit Hanoon.

Gelombang serangan yang terjadi sepanjang bulan lalu ini dinilai sebagai upaya Israel untuk mencegah pengelompokan kembali pejuang Hamas. Namun, tindakan ini juga membuat akses bantuan kemanusiaan semakin terbatas, memperburuk situasi kemanusiaan bagi warga sipil yang masih bertahan.

Baca juga: Trump Unggul Sementara dalam Pemilihan Presiden AS 2024

Menurut laporan UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, hanya sekitar 6 persen dari total bantuan yang biasanya masuk ke Gaza yang diizinkan masuk sejak Oktober. Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebutkan bahwa pembatasan ini berpotensi menyebabkan "runtuhnya" bantuan kemanusiaan di Gaza.

Sementara itu, PBB kini tengah meninjau keputusan Israel yang memutus hubungan dengan UNRWA, yang menurut Israel didasari tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan bagi Israel untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan di Gaza. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan bahwa AS meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah khusus dalam kurun 30 hari untuk memperbaiki kondisi di Gaza.

"Mereka jelas tidak memiliki izin... Mereka gagal melaksanakan semua hal yang kami rekomendasikan," ujar Miller.

Menurut data terbaru, setidaknya 43.391 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 102.000 lainnya terluka sejak konflik ini dimulai pada 7 Oktober 2023. Di sisi lain, 1.139 orang tewas di Israel akibat serangan dari pihak Hamas, dengan lebih dari 200 orang masih ditawan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post