LBJ - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan kabar terbaru mengenai bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Minggu malam (3/11). Erupsi ini telah menimbulkan kerusakan berat di delapan desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Herry Lamawuran, mengatakan bahwa Kecamatan Wulanggitang menjadi wilayah terdampak terparah.

"Ada delapan desa yang paling parah terdampak erupsi, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura," ujar Herry dalam pernyataannya dari Kupang, Selasa.

Di Kecamatan Wulanggitang, desa yang terkena dampak meliputi Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Boru Kedang, dan Nawokote. Sementara itu, dua desa lain di Kecamatan Ile Bura adalah Desa Dulipali dan Desa Nobo.

Baca juga: Empat Bandara di Pulau Flores Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Dampak erupsi ini menyebabkan sembilan orang meninggal dunia. Para korban terdiri dari empat laki-laki dan lima perempuan, termasuk Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, dan Theresia Toja. Semua korban telah dievakuasi oleh tim tanggap darurat setempat.

Selain korban jiwa, fasilitas umum di wilayah terdampak juga mengalami kerusakan parah. Sebanyak 18 gedung TK/PAUD, satu SD, tiga SMP, dan tiga SMA/K dilaporkan rusak berat.

Fasilitas lainnya yang rusak mencakup tiga unit asrama, tiga biara, dan tiga kapela. Selain itu, ada pula kerusakan pada gedung koperasi, dua bank (Bank NTT dan BRI), serta kantor pos dan giro.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Tak hanya fasilitas umum, erupsi ini juga menghancurkan rumah-rumah warga. Berdasarkan data sementara, sekitar 2.384 unit rumah mengalami kerusakan karena tertimpa material vulkanik dari gunung yang meletus. Pihak berwenang terus melakukan pendataan dan evakuasi untuk memastikan bantuan sampai kepada warga terdampak.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan instansi terkait kini berupaya melakukan penanganan lebih lanjut, termasuk evakuasi, pengiriman bantuan, dan perbaikan fasilitas yang rusak. Bantuan logistik dan medis terus diupayakan, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.

Warga di delapan desa terdampak erupsi sangat membutuhkan bantuan bahan pangan, air bersih, dan fasilitas medis. Upaya pemulihan akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pada kebutuhan utama masyarakat dan perbaikan fasilitas publik yang penting.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini