Israel Putuskan Hubungan dengan UNRWA, Gaza Terancam Kelaparan
By Cecep Mahmud
05 Nov 2024

Warga Gaza terancam kelaparan, pasca Israel memutusan hubungan dengan UNRWA. (foto X)
LBJ - Israel secara resmi mengakhiri hubungan dengan UNRWA. Langkah ini diumumkan Kementerian Luar Negeri Israel pada Senin lalu. Dengan keputusan ini, perjanjian kerja sama tahun 1967 yang menjadi dasar hukum antara Israel dan badan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut kini dibatalkan. Keputusan Israel ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap program kemanusiaan di Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, menyebutkan bahwa UNRWA dianggap menjadi bagian dari masalah di Gaza. Ia menuding bahwa beberapa karyawan UNRWA diduga terlibat dalam serangan pada 7 Oktober lalu.
“UNRWA – organisasi yang karyawannya berpartisipasi dalam pembantaian 7 Oktober – adalah bagian dari masalah di Jalur Gaza dan bukan bagian dari solusi,” ujar Katz dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 12 Warga Palestina, Rumah Sakit di Gaza Terancam
Juru Bicara UNRWA, Jonathan Fowler, mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas larangan Israel ini. Menurutnya, pemutusan hubungan akan berujung pada “runtuhnya” operasi kemanusiaan di Gaza.
“Jika undang-undang ini diterapkan, kemungkinan besar akan menyebabkan kegagalan operasi kemanusiaan internasional di Jalur Gaza – sebuah operasi yang UNRWA menjadi tulang punggungnya,” ungkap Fowler.
UNRWA sendiri telah memberikan layanan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar bagi pengungsi Palestina sejak tahun 1948. Layanan ini meliputi 2,3 juta pengungsi di Gaza yang kini mayoritas membutuhkan bantuan darurat.
Israel menuduh adanya infiltrasi kelompok Hamas di dalam tubuh UNRWA. Meskipun begitu, UNRWA membantah tuduhan ini. Badan tersebut mengklaim telah mengambil tindakan untuk memastikan kenetralannya. Mereka bahkan meluncurkan penyelidikan internal yang mengakibatkan pemutusan kontrak sembilan staf yang terduga.
Baca juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza: Lebih dari 50 Anak Tewas dalam Serangan Terbaru
Kelompok bantuan lainnya juga memperingatkan bahwa larangan terhadap UNRWA akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan situasi kemanusiaan di Gaza dapat berkembang menjadi kelaparan jika bantuan UNRWA dihentikan.
Dengan pemutusan hubungan ini, ribuan pengungsi Palestina akan kehilangan akses ke bantuan pokok. Kepala WFP di Berlin, Martin Frick, menyatakan bahwa WFP tidak dapat menggantikan peran vital UNRWA.
“Kami tidak dapat menggantikan fungsi penting UNRWA di Gaza, seperti pengelolaan tempat penampungan darurat, sekolah, dan pusat kesehatan,” ujar Frick.
UNRWA selama ini memainkan peran penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar warga Gaza. Jika layanan ini dihentikan, bantuan dari badan PBB lain dan organisasi kemanusiaan mungkin tidak cukup untuk menutupi kebutuhan yang ada.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 71 Orang di Lebanon dan 55 di Gaza
Israel belum mengungkapkan tanggal pasti pelarangan operasi UNRWA di wilayahnya. Namun, dengan adanya undang-undang baru yang melarang keberadaan UNRWA di Israel, keputusan ini diperkirakan akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat.
Keputusan Israel ini mendapat sorotan dari komunitas internasional yang khawatir akan memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza. Tanpa dukungan UNRWA, penduduk Gaza terancam kehilangan akses ke pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan.
Sementara itu, UNRWA dan PBB masih mencari jalan keluar atas kebuntuan ini. Mereka meminta Israel mempertimbangkan ulang kebijakan ini demi kelangsungan hidup para pengungsi Palestina.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini