Serangan Udara Israel Tewaskan 12 Warga Palestina, Rumah Sakit di Gaza Terancam
By Cecep Mahmud
05 Nov 2024

Tim medis Gaza melaporkan tujuh korban tewas di kota Beit Lahiya, Gaza utara. (Foto X)
LBJ - Sedikitnya 12 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. Petugas medis setempat melaporkan, serangan yang terus berlangsung memperburuk kondisi di wilayah tersebut, terutama di Gaza utara.
Pada Senin, tim medis Gaza melaporkan tujuh korban tewas di kota Beit Lahiya, Gaza utara. Lima warga lainnya dilaporkan tewas dalam serangan di bagian tengah dan selatan Gaza.
Pasukan Israel memulai operasi darat pada 5 Oktober, bertujuan untuk “mencegah pejuang Hamas berkumpul kembali,” menurut pernyataan militer Israel.
Selain korban jiwa, serangan juga mengakibatkan kerusakan parah pada Rumah Sakit Kamal Adwan.
“Saat ini, pasukan pendudukan terus membombardir dan menghancurkan Rumah Sakit Kamal Adwan dengan brutal, menargetkan seluruh bagian rumah sakit,” jelas Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 71 Orang di Lebanon dan 55 di Gaza
Rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas kesehatan yang masih berfungsi sebagian di wilayah tersebut.
Hossam Abu Safieh, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, menyebut situasi semakin buruk.
“Beberapa staf kami terluka dan kami tidak dapat meninggalkan rumah sakit,” ungkapnya.
Abu Safieh juga menegaskan bahwa pihak Israel tidak memberi peringatan sebelum menyerang. Ia menambahkan, “Kami tidak memahami tujuan di balik pengeboman yang menargetkan rumah sakit ini.”
Hani Mahmoud, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Gaza tengah, menyatakan bahwa serangan ini adalah yang kedua dalam beberapa minggu terakhir terhadap rumah sakit tersebut. Mahmoud juga menyebut rumah sakit kini tidak dapat lagi berfungsi sebagai fasilitas kesehatan, melainkan hanya tempat penampungan korban.
Dengan rusaknya fasilitas kesehatan, warga Gaza utara menghadapi krisis medis yang kian parah.
“Seluruh wilayah utara Jalur Gaza tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, seluruh sistem kesehatan telah hilang, runtuh total … dan warga sipil tidak memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas tersebut,” tambah Mahmoud.
Baca juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza: Lebih dari 50 Anak Tewas dalam Serangan Terbaru
Serangan Israel ini terjadi sebagai respons atas serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Sejak dimulainya konflik, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 43.374 orang tewas dan 102.261 orang terluka di Gaza.
Pada hari yang sama, Israel mengumumkan pemutusan hubungan dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, mengatakan pemutusan ini serta pembatasan bantuan yang masuk akan memperburuk penderitaan warga Gaza.
“Membatasi akses kemanusiaan dan pada saat yang sama membubarkan UNRWA akan menambah lapisan penderitaan yang sudah tak terkatakan,” ungkapnya.
Israel menyangkal tuduhan adanya pembatasan bantuan. Pemerintah Israel menyatakan telah mengizinkan 47 truk bantuan masuk ke Gaza utara pada hari Minggu, berbeda dari klaim Lazzarini yang menyebut hanya 30 truk bantuan masuk setiap harinya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini