Ribuan Warga Flores Timur Dievakuasi ke Pengungsian Darurat
By Cecep Mahmud
04 Nov 2024

Bangunan rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. (Foto X)
LBJ - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Senin dini hari telah menyebabkan ribuan warga di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terpaksa dievakuasi ke lokasi pengungsian darurat. Sebanyak 10.295 warga terdampak dan kini membutuhkan tempat tinggal sementara akibat kondisi yang semakin kritis.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra, menyatakan bahwa pengungsian darurat sudah disiapkan untuk para korban.
"Terdapat 2.735 keluarga atau sekitar 10.295 jiwa yang terdampak langsung akibat erupsi ini," jelasnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengonfirmasi bahwa gedung sekolah di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, digunakan sebagai salah satu lokasi pengungsian.
Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Gedung ini menampung korban dari beberapa desa, termasuk Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riang Rita di Kecamatan Ile Bura. Tercatat, sekitar 816 warga dari desa-desa tersebut telah dievakuasi ke tempat aman.
Sebagian besar pengungsi berasal dari Desa Pululera, Nawakote, Hokeng Jaya, Boru, dan Boru Kedang di Kecamatan Wulanggitang. Sisanya dari Desa Konga, Kobasoma, Bokang, Wolomatang, dan Watowara di Kecamatan Titehena.
Laporan sementara menyebutkan adanya 10 korban meninggal, dengan delapan di antaranya berasal dari Kecamatan Wulanggitang. Namun, data resmi mengenai jumlah korban serta kondisi kerusakan belum dikeluarkan oleh BNPB karena tim gabungan masih melakukan pendataan di lapangan.
Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan. Status gunung tersebut dinaikkan menjadi Level IV (Awas), dengan zona bahaya yang ditetapkan dalam radius tujuh kilometer dari puncak.
Baca juga: 168 Personel Gabungan Dikerahkan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT
Erupsi pada Senin pukul 02.48 WITA itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi sekitar tiga menit. Aktivitas vulkanik ini diikuti oleh sejumlah gempa vulkanik dalam dan dangkal, yang meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.
Tim Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang, mendeteksi adanya tumpukan material lava di sisi timur laut gunung. Berdasarkan pengamatan drone, lava tersebut bergerak perlahan hingga mencapai jarak 4,3 kilometer dari pusat kawah. Tingginya suhu lava dan kemiringan lereng meningkatkan risiko pergerakan material vulkanik.
Selain itu, warga di sekitar sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama di Desa Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo, diimbau waspada terhadap banjir lahar dingin jika terjadi hujan lebat.
BNPB dan BPBD Flores Timur terus berkoordinasi untuk memantau kondisi dan memastikan ketersediaan bantuan bagi para pengungsi.
"Kami mengupayakan agar setiap warga terdampak mendapatkan akses kebutuhan dasar di tempat pengungsian," ungkap Bambang.
Saat ini, petugas gabungan berupaya menyelesaikan pendataan korban dan dampak kerusakan. Pengumuman lebih lanjut akan segera disampaikan untuk menjaga keselamatan warga.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini