168 Personel Gabungan Dikerahkan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT
By Cecep Mahmud
04 Nov 2024

Personil polisi diterjunkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. (Dok Humas Polda NTT)
LBJ - Sebanyak 168 personel gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Erupsi terjadi pada Minggu (3/11) malam, mengakibatkan kerusakan besar dan korban jiwa di wilayah sekitar.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, menjelaskan kepada wartawan di Kupang, Senin (4/11), bahwa personel yang diterjunkan terdiri dari Polres Flores Timur (25 personel), Brimob (25 personel), dan Polsek setempat (15 personel).
“Selain itu, personel dari TNI, Tagana, serta relawan juga ikut membantu evakuasi,” ujarnya.
Personel gabungan ini berfokus memastikan keselamatan warga terdampak erupsi serta membersihkan akses jalan di desa-desa yang terkena dampak.
Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Ariasandy menegaskan, “Dalam proses evakuasi, tim berfokus untuk memastikan keselamatan warga.” Salah satu desa yang terdampak parah adalah Desa Hokeng Jaya di Kecamatan Wulanggitang, lokasi terdekat dengan puncak Gunung Lewotobi.
Pascaerupsi, status Gunung Lewotobi meningkat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), menandakan situasi semakin kritis. Material vulkanik berupa batu panas dan abu terlontar hingga radius enam kilometer dari puncak, merusak bangunan dan memicu kebakaran di sekitar area terdampak.
Ariasandy menyatakan, data sementara menunjukkan bahwa sembilan warga menjadi korban jiwa, sedangkan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa material letusan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Korban Tewas Bertambah Jadi 10 Orang
“Akibat erupsi, material panas, batu api, dan abu vulkanik terlempar hingga radius enam kilometer,” ujar Ariasandy.
Warga dari tujuh desa terdampak, yakni Desa Klatanlo, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Boru Kedang, Pululera, dan Nawakote, mengungsi ke perbatasan Kabupaten Sikka dan Kecamatan Titehena di Kabupaten Flores Timur. Banyak dari mereka kini membutuhkan tempat penampungan sementara dan bantuan logistik.
Dengan bantuan gabungan personel polisi, TNI, dan relawan, pemerintah daerah terus berupaya memulihkan kondisi wilayah terdampak dan memastikan keselamatan warga yang mengungsi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini