×
image

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Lebih dari 50 Anak Tewas dalam Serangan Terbaru

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 04 Nov 2024

Lebih dari 16.700 anak telah menjadi korban jiwa sejak serangan Israel dimulai pada Oktober tahun lalu. (foto X)

Lebih dari 16.700 anak telah menjadi korban jiwa sejak serangan Israel dimulai pada Oktober tahun lalu. (foto X)


LBJ - Serangan terbaru di kamp pengungsi Jabalia, Gaza, dalam dua hari terakhir telah menewaskan lebih dari 50 anak. Lembaga kemanusiaan Save the Children menyatakan jumlah tersebut menunjukkan betapa parahnya intensitas konflik yang berlangsung saat ini.

"Anak-anak terus-menerus dibombardir, dalam ketakutan terus-menerus," ujar Rachel Cummings, Direktur Kemanusiaan Save the Children International, Minggu lalu.

Menurut pejabat Palestina, lebih dari 16.700 anak telah menjadi korban jiwa sejak serangan Israel dimulai pada Oktober tahun lalu. Angka ini menyumbang lebih dari sepertiga dari total korban tewas sebanyak 43.341, seperti yang dilaporkan otoritas kesehatan Palestina.

Cummings menambahkan, jumlah tersebut belum termasuk sekitar 20.000 anak yang hilang atau terpisah dari keluarga mereka akibat konflik ini.

Baca juga: Arab Amerika: Pilih Harris yang Tak Peduli atau Trump yang Sok Perdamaian?

Di Gaza utara, pengepungan Israel menyebabkan lebih dari 1.000 warga tewas dan menghentikan bantuan medis serta makanan.

"Kita menyaksikan kiamat yang sedang terjadi di wilayah utara Gaza," ujar Cummings, yang saat ini berada di Gaza tengah.

Ia menggarisbawahi bahwa warga Gaza, terutama anak-anak, menghadapi krisis kelaparan, penyakit, dan pemboman yang tak henti-hentinya.

Dr. Hussam Abu Safia dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara mengatakan rumah sakit yang dikelolanya telah “dibanjiri korban.”

Ia mendesak komunitas internasional untuk segera mengirimkan pasokan medis dan tenaga ahli.

“Tingkat kematian anak-anak sangat mengerikan,” katanya sambil meminta bantuan kemanusiaan segera untuk korban-korban ini.

Baca juga: Pertarungan Sengit Trump vs Harris di Negara Bagian Medan Tempur

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyebut serangan di Gaza utara sebagai “babak baru yang kelam” dalam salah satu periode tergelap konflik ini. Pernyataan UNICEF menyebutkan, seorang staf UNICEF menjadi korban serangan quadcopter saat bertugas dalam kampanye vaksinasi polio di Jabalia, lokasi yang menjadi sasaran serangan udara Israel secara intensif.

Minggu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melaporkan bahwa pasukan Israel melancarkan serangan granat kejut di pusat vaksinasi polio di Gaza, melukai empat anak. Serangan ini terjadi meskipun sudah ada persetujuan jeda kemanusiaan untuk kampanye vaksinasi yang lama tertunda.

Kepala HAM PBB, Volker Turk, menyatakan bahwa momen ini adalah salah satu "momen tergelap" dalam sejarah konflik di Gaza. Turk menambahkan bahwa serangan udara Israel terhadap wilayah padat penduduk di utara Gaza hanya memperburuk krisis kemanusiaan di sana.

Konflik ini bermula dari serangan yang dilancarkan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.100 warga sipil dan menyebabkan sekitar 240 orang ditahan. Israel kemudian meluncurkan operasi militer yang disebut banyak pihak sebagai “perang balas dendam” terhadap warga Palestina.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post