×
image

Israel Bom Pasokan Medis Untuk Masyarakat Gaza yang Baru Diterima

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 01 Nov 2024

Juru bicara PBB Stephane Dujarric. (foto X)

Juru bicara PBB Stephane Dujarric. (foto X)


LBJ - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza Utara pada Kamis (31/10) telah menghancurkan pasokan medis penting. Laporan ini muncul setelah Tel Aviv membombardir lantai tiga Serangan Israel, Jalur Gaza, PBB, Pasokan Medis, Krisis Kemanusiaan, tempat penyimpanan obat-obatan yang baru saja dikirim lima hari lalu.

“Lantai tiga Rumah Sakit Kamal Adwan dibom hari ini, mengakibatkan musnahnya pasokan medis yang baru dikirim,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric, merujuk pada laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Serangan terhadap fasilitas kesehatan ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

“Rumah sakit berada di bawah serangan dan tim penyelamat tidak dapat bekerja karena adanya penangkapan personel dan penyitaan peralatan penting,” tambah Dujarric.

Baca juga: Israel Hancurkan Kantor UNRWA di Tepi Barat, Ribuan Pengungsi Palestina Terancam

Akibatnya, para medis kesulitan melakukan penyelamatan di tengah pertempuran sengit di wilayah utara, terutama di Jabalya, Beit Lahya, dan Beit Hanoun.

Selain itu, OCHA melaporkan hampir tidak ada bantuan kemanusiaan yang dapat masuk ke Gaza utara.

“Persediaan menipis, korban tinggi, dan serangan udara terhadap fasilitas kesehatan semakin memperburuk situasi,” ungkap Dujarric dalam pernyataannya.

Dalam kondisi darurat ini, pemindahan paksa terhadap warga sipil terus berlangsung. Menurut laporan Dujarric, sebanyak 300 warga Palestina dipindahkan dari wilayah utara ke selatan melalui pos pemeriksaan Al Rashid. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan, anak-anak, dan lanjut usia.

Baca juga: AS Dianggap Abai atas Penyalahgunaan Senjata Mereka Oleh Israel di Gaza

Otoritas kesehatan setempat menyatakan bahwa lebih dari 1.000 warga Gaza telah tewas sejak serangan Israel dimulai pada 5 Oktober. Sementara, lebih dari 43.100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tercatat meninggal dan lebih dari 101.500 orang terluka.

Ditanya tentang kondisi Rumah Sakit Kamal Adwan, Dujarric menyebut bahwa masih ada beberapa pasien yang dirawat. Namun, ia menegaskan, “rumah sakit ini mencoba bertahan,” meski staf medis berupaya keras menggunakan persediaan yang masih tersisa.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, fasilitas kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. Hal ini diperburuk oleh blokade yang membuat kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin sulit didapatkan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post