×
image

Pemilu Presiden AS 2024: Begini Cara Kerja Proses Pemilihannya

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 01 Nov 2024

Donald Trump dan Kamala Harris, dua kandidat yang berusaha merebut suara rakyat Amerika pada pemilu tahun ini. (Foto X)

Donald Trump dan Kamala Harris, dua kandidat yang berusaha merebut suara rakyat Amerika pada pemilu tahun ini. (Foto X)


LBJ - Pemilihan Presiden AS akan berlangsung pada tanggal 5 November 2024. Pemilihan ini penting karena warga AS akan menentukan pemimpin negara mereka selama empat tahun ke depan, yang akan berdampak besar pada kebijakan dalam dan luar negeri AS.

Kali ini, pemilu mempertemukan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat dengan mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik.

Warga negara AS yang telah memenuhi syarat dapat berpartisipasi dalam pemilu. Syaratnya meliputi kewarganegaraan AS, usia minimal 18 tahun, dan merupakan penduduk negara bagian tempat mereka terdaftar.

"Sebanyak 230 juta warga AS memenuhi syarat, tetapi hanya sekitar 160 juta yang terdaftar," menurut data pemilu.

Baca juga: AS Dianggap Abai atas Penyalahgunaan Senjata Mereka Oleh Israel di Gaza

Persyaratan bisa berbeda-beda di setiap negara bagian, terutama terkait catatan kriminal.

Di AS, pemilu menggunakan sistem dua partai besar, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. Keduanya mengadakan pemilihan pendahuluan di setiap negara bagian untuk memilih kandidat yang akan diajukan.

Kamala Harris dan Donald Trump berhasil memenangkan nominasi partainya masing-masing untuk maju sebagai calon presiden. Mereka juga memilih calon wakil presiden: Gubernur Minnesota Tim Walz (Demokrat) dan Senator Ohio JD Vance (Republik).

Dalam pemilu AS, sistem Electoral College menentukan pemenang pemilu. Ketika warga memberikan suara, mereka sebenarnya memilih "elektor" yang mewakili calon presiden.

Baca juga: Beit Lahiya Dinyatakan Daerah Bencana, Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Parah

Elektoral ini kemudian akan bertemu pada 17 Desember untuk memberikan suara resmi yang menentukan hasil pemilu. Untuk menang, seorang kandidat membutuhkan minimal 270 dari 538 suara elektoral.

Electoral College bisa menciptakan situasi di mana pemenang suara rakyat tidak selalu menjadi presiden. Contoh kasus terjadi pada 2016, saat Donald Trump memenangkan kursi presiden meski kalah suara dari Hillary Clinton di tingkat nasional.

Malam pemilihan mungkin tidak langsung menghasilkan pemenang. Banyak negara bagian menerima surat suara yang diposkan pada Hari Pemilihan, sehingga proses penghitungan bisa berlangsung lebih lama.

Penundaan ini memungkinkan munculnya klaim kontroversial, seperti yang pernah terjadi pada 2020. Pada saat itu, Trump menuduh adanya kecurangan tanpa bukti, menyusul penundaan penghitungan suara.

Baca juga: Hizbullah Akan Terus Lawan Israel Hingga Capai Gencatan Senjata yang Adil

Jika tidak ada kandidat yang mencapai 270 suara elektoral, pemilu bersyarat akan digelar. Dewan Perwakilan Rakyat akan memilih presiden, sementara Senat memilih wakil presiden. Proses ini terakhir terjadi pada tahun 1824, ketika John Quincy Adams terpilih oleh Dewan meski Andrew Jackson memenangkan suara rakyat.

Beberapa tanggal penting yang patut diperhatikan adalah:

  • Hari Pemilihan: 5 November 2024
  • Batas Waktu Sertifikasi Hasil: 6 November – 11 Desember 2024
  • Pemungutan Suara Electoral College: 17 Desember 2024
  • Penghitungan Suara oleh Kongres: 6 Januari 2025
  • Hari Pelantikan: 20 Januari 2025

Pemilu presiden AS melibatkan prosedur kompleks dan mekanisme unik yang membuat hasilnya sulit ditebak. Namun, dengan adanya Electoral College, pemilih AS diharapkan bisa menentukan pemimpin mereka untuk masa depan yang lebih baik.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post