AS Dianggap Abai atas Penyalahgunaan Senjata Mereka Oleh Israel di Gaza
By Cecep Mahmud
01 Nov 2024

Hampir semua kematian & kehancuran di Gaza disebabkan oleh ratusan bom yang dijatuhkan dari jet F-16 dan F-15 Israel. (tangkap layar)
LBJ - Amerika Serikat menghadapi sorotan terkait dugaan kelalaian menindaklanjuti laporan penyalahgunaan senjata AS oleh Israel yang menyebabkan ratusan warga Gaza menjadi korban.
Departemen Luar Negeri AS diketahui telah mengumpulkan lebih dari 500 laporan terkait korban sipil akibat senjata yang dipasok dari AS. Namun, hingga kini, belum ada tindakan konkret terhadap Israel atas laporan tersebut. Data ini dikumpulkan oleh Panduan Respons Insiden Kerugian Sipil AS sejak 7 Oktober 2023. Mekanisme ini dirancang untuk menilai setiap laporan penyalahgunaan senjata asal AS.
Sejak awal tahun ini, beberapa insiden tragis terjadi di Gaza. Salah satunya adalah tewasnya bocah enam tahun, Hind Rajab, beserta keluarganya di dalam mobil akibat serangan tank dengan peluru 120 mm buatan AS.
Selain itu, serangan udara yang menggunakan bom AS dilaporkan menghantam rumah warga dan sekolah yang dijadikan tempat pengungsian, menewaskan puluhan perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Israel Negara Kedua Terburuk dalam Pembunuhan Jurnalis, Menurut CPJ
Mike Casey, mantan pejabat di Kantor Urusan Palestina Departemen Luar Negeri AS, mengungkapkan bahwa pejabat senior cenderung meremehkan informasi terkait dugaan pelanggaran oleh Israel.
"Tujuan mereka sering kali tampak lebih untuk menyeimbangkan berita negatif daripada mengungkap kebenaran," ujar Casey.
Mekanisme AS untuk menindaklanjuti laporan penyalahgunaan senjata memiliki tiga tahapan: analisis insiden, penilaian dampak kebijakan, dan tindakan. Namun, menurut sumber internal, kasus Gaza tidak pernah mencapai tahap ketiga, yaitu aksi nyata. Mantan pejabat AS menyatakan bahwa keputusan yang mungkin diambil dapat berupa kerja sama dengan Israel, hingga penangguhan lisensi ekspor senjata.
John Ramming Chappell dari Center for Civilians in Conflict mengkritik kebijakan senjata AS terhadap Israel.
Baca juga: Hizbullah Akan Terus Lawan Israel Hingga Capai Gencatan Senjata yang Adil
Ia mengatakan, “Bukti kerugian sipil kerap diabaikan demi mempertahankan kebijakan transfer senjata yang hampir tanpa syarat kepada Israel.”
Menurutnya, meski kebijakan senjata pemerintahan Biden tampak tertata di atas kertas, pada praktiknya kebijakan ini tidak efektif, khususnya dalam kasus Israel. Sementara itu, Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyatakan bahwa penyelidikan dilakukan secara teliti dan agresif.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini