LBJ - Anies Baswedan buka suara terkait penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula saat dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada periode 2015-2016.

Melalui akun media sosialnya, Anies mengaku terkejut dengan kabar tersebut, mengingat ia telah mengenal Tom selama 20 tahun dan menyebutnya sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi.

“Teman-teman semua, terkait penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit,” tulis Anies.

Menurut Anies, Tom adalah orang yang tidak neko-neko dan lurus dalam menjalani pekerjaannya.

Baca juga : Kasus Impor Gula Rugikan Negara Rp400 Miliar, Kejagung Tahan Tom Lembong

"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional," tambah Anies.

Anies Tetap Hormati Proses Hukum

Meski menunjukkan dukungan kepada Tom Lembong, Anies juga menegaskan bahwa ia tetap menghormati proses hukum yang berjalan. Ia menyatakan kepercayaannya pada sistem peradilan di Indonesia yang diharapkan bisa berjalan adil dan transparan.

“Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil,” ujar Anies dalam postingannya.

Di akhir pernyataannya, Anies memberikan pesan penuh dukungan kepada Tom agar tidak berhenti mencintai Indonesia.

“Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus,” ucap Anies.

Baca juga : GATT Agreement dan Korupsi Impor Gula: Benarkah Tom Lembong Dikriminalisasi?

Ia juga berharap prinsip negara hukum yang tertulis di UUD 1945 dapat terus dijunjung tinggi dalam kasus ini.

"Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)," pungkas Anies.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini