×
image

Serangan Israel Telan Korban Tewas di Gaza Mencapai 43.000 Jiwa

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 29 Oct 2024

Pasukan Israel menjadikan warga Palestina sebagai tameng hidup. (foto X)

Pasukan Israel menjadikan warga Palestina sebagai tameng hidup. (foto X)


LBJ - Pasukan Israel terus melakukan serangan intensif di Jalur Gaza dan Lebanon. Sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 43.000 jiwa, menurut otoritas kesehatan Gaza. Militer Israel mengklaim bahwa serangan ini bertujuan menghancurkan infrastruktur militan di wilayah tersebut.

Dalam 48 jam terakhir, 96 warga Gaza tewas dan 277 orang lainnya terluka akibat serangan udara. Hingga kini, total korban luka-luka mencapai lebih dari 101.000 jiwa. Menurut pihak berwenang Gaza, banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan, dan upaya penyelamatan terhambat oleh gencarnya serangan.

Pada Senin, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan operasi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jabalia, Gaza utara. Berdasarkan informasi intelijen, IDF menyatakan rumah sakit tersebut menjadi tempat persembunyian militan.

“Teroris telah menyusup ke dalam rumah sakit, sehingga operasi ini penting untuk mencegah serangan teror,” tulis IDF dalam pernyataan resmi mereka.

Baca juga: Afrika Selatan Ajukan Bukti Genosida Israel di Gaza ke Mahkamah Internasional

Selama operasi, IDF menemukan senjata, dana, dan dokumen intelijen di dalam rumah sakit.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, mengecam aksi ini.

"Situasinya sangat mengerikan, pasien dan staf berada dalam bahaya," katanya dalam unggahan di media sosial.

Putra Safiya turut menjadi korban tewas, dan 31 staf rumah sakit dilaporkan hilang.

Di Lebanon, bentrokan antara Hizbullah dan Israel meningkat sejak Oktober tahun lalu. Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 2.710 warga Lebanon, dengan 44 korban tewas hanya dalam satu malam di kota Baalbek, wilayah timur Lebanon.

Militer Lebanon melaporkan bahwa pasukan Israel melancarkan serangan udara dan artileri di perbatasan selatan. Hizbullah menanggapi dengan serangan rudal dan tembakan artileri.

Baca juga: Israel Larang UNRWA! Krisis Bantuan Palestina di Ujung Tanduk

"Kami berhasil memukul mundur pasukan komando Israel di al-Taybeh," klaim pihak Hizbullah melalui media resminya.

Sementara konflik masih berkecamuk, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan komitmennya untuk memperluas Kesepakatan Abraham. Netanyahu menyebutkan bahwa menghentikan program nuklir Iran tetap menjadi prioritas utama bagi Israel.

“Israel akan melanjutkan dialog dengan Amerika Serikat, namun kami memiliki tujuan sesuai dengan kepentingan kami,” katanya dalam pidato di parlemen Israel.

Parlemen Israel meloloskan undang-undang yang melarang Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di Israel. Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA, mengutuk keputusan ini.

"RUU ini hanya akan memperparah penderitaan warga Palestina, terutama di Gaza," tulisnya di media sosial.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post