Ribuan Karyawan Sritex Kenakan Pita Hitam, Simbol Kebangkitan Usai Vonis Pailit
By Cecep Mahmud
28 Oct 2024

Pita hitam sebagai simbol kebangkitan digunakan oleh ribuan karyawan Sritex. (foto X)
LBJ - Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk tetap menjalankan tugas mereka meskipun perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang. Mereka serempak mengenakan pita hitam bertuliskan “Selamatkan Sritex” di lengan kiri sebagai tanda solidaritas dan semangat untuk terus berjuang.
Manajer HRD dan Human Capital Sritex Group, Sri Saptono Basuki, menjelaskan bahwa pita hitam ini bukanlah simbol kesedihan.
“Pita hitam ini adalah simbol kebangkitan. PT Sritex adalah sawah ladang bagi belasan ribu karyawan dan keluarga,” ungkapnya pada Senin (28/10).
Ia menegaskan, semangat kebersamaan karyawan menjadi kunci bagi masa depan perusahaan.
Baca juga: Sritex Pailit, Iwan S Lukminto Pastikan Operasional Tetap Normal
Karyawan Sritex masih berharap agar perusahaan dapat bangkit dan kembali berjaya seperti sebelumnya. Perusahaan yang memiliki empat pabrik di beberapa kota ini, yaitu Sritex di Sukoharjo, PT Sinar Pantja Djaja dan PT Bitratex Industries di Semarang, serta PT Primayudha Mandirijaya di Boyolali, tetap beroperasi normal meski dalam situasi sulit.
“Kami berharap PT Sritex kembali berjaya menghidupi ribuan karyawan dan memberikan kontribusi pada perekonomian daerah serta masyarakat,” ujar Sri Saptono Basuki dengan optimis.
Dalam kondisi ini, mereka berharap dukungan dari berbagai pihak agar perusahaan tetap berdiri.
Menanggapi putusan pailit, pihak manajemen Sritex Group segera mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Proses kasasi ini masih berlangsung, dan perusahaan menunggu hasil dari jalur hukum tersebut.
Baca juga: Prabowo Perintahkan 4 Menteri Susun Strategi Selamatkan Karyawan Sritex dari PHK
“Kami meminta karyawan bekerja seperti biasa, normal saja. Proses hukum sudah ada yang menangani,” ujar General Manager HRD Sritex Group, Haryo Ngadiyono.
Ia menegaskan bahwa stabilitas operasional dan kesejahteraan karyawan menjadi prioritas perusahaan saat ini.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, Sritex memiliki utang sekitar Rp25 triliun dengan kerugian mencapai Rp402,66 miliar hingga pertengahan tahun ini. Meski demikian, manajemen tetap optimis bahwa kebangkitan bisa dicapai melalui upaya hukum dan semangat para karyawan.
Para karyawan menunjukkan komitmen kuat terhadap perusahaan dengan tetap bekerja dan berkontribusi. Langkah ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan kepada perusahaan, tetapi juga demi kelangsungan hidup keluarga mereka.
Dengan semangat kebangkitan yang diperlihatkan ribuan karyawan, PT Sritex Tbk diharapkan bisa melewati krisis ini. Upaya hukum dan dukungan dari karyawan menjadi fondasi utama untuk membangun kembali masa depan perusahaan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini