LBJ _ Meski dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan S Lukminto, memastikan kegiatan operasional perusahaan tekstil ini tetap berjalan seperti biasa. Putusan pailit ini diputuskan oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024, dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg, dan dipimpin oleh Hakim Ketua Moch Ansor.

“Operasional berjalan normal,” ungkap Iwan ketika ditemui usai pertemuan dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Sritex yang merupakan produsen tekstil besar, dengan produksi 24 juta potong kain per tahun, kini menghadapi masa sulit. Selain melayani kebutuhan domestik, Sritex juga mengekspor produk ke 40 negara dan menyuplai seragam militer untuk 27 negara. Namun, beban utang yang menggunung hingga Rp 17,1 triliun pada akhir 2020 memaksa perusahaan ini berhadapan dengan kondisi keuangan yang kritis.

Baca juga: Sritex, Dari Kios Pasar Klewer Kuasai Tekstil se-Asia Tenggara Kini Pailit

Iwan juga menyoroti kondisi industri tekstil di Indonesia yang saat ini sangat terpengaruh disrupsi. Menurutnya, banyak perusahaan tekstil lain yang mengalami nasib serupa.

“Lihat saja, banyak pelaku industri tekstil yang terdisrupsi, bahkan beberapa sampai tutup. Ini situasi yang sangat signifikan dan sangat memprihatinkan,” jelasnya.

Namun, semua kebijakan dan regulasi tetap ada di kementerian, dan pihaknya mengikuti arahan pemerintah.

Keputusan pailit ini bukan akhir dari perjalanan Sritex, namun tantangan berat yang harus dihadapi. Meskipun menghadapi kondisi keuangan yang sulit, perusahaan tetap berupaya mempertahankan operasionalnya dan melanjutkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar global.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini