×
image

Serangan Israel di Gaza Tewaskan 50 Warga Palestina Dalam Sehari

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 28 Oct 2024

Setiap menit selalu ada warga Gaza utara, yang tewas oleh serangan Israel, ditengah kelaparan mendera mereka. (Foto X)

Setiap menit selalu ada warga Gaza utara, yang tewas oleh serangan Israel, ditengah kelaparan mendera mereka. (Foto X)


LBJ - Serangan udara Israel di wilayah Gaza telah menewaskan lebih dari 50 warga Palestina hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Serangan ini berpusat di Gaza utara, yang menjadi target serangan darat intensif selama tiga minggu terakhir. Akibatnya, penderitaan warga sipil di Gaza semakin memprihatinkan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinannya.

“Penderitaan warga sipil Palestina di Gaza Utara tidak tertahankan,” ujar juru bicara Guterres.

Ia menambahkan, dampak serangan ini membuat situasi semakin kritis bagi warga yang terjebak di wilayah konflik.

Baca juga: Pasukan Israel Mundur dari RS Kamal Adwan Tinggalkan Kerusakan Parah

Pada hari Minggu, sebuah serangan Israel menghantam sekolah di kamp pengungsi Shati, Gaza utara. Dikutip dari Al Jazeera, Hind Khoudary, melaporkan serangan ini menewaskan setidaknya 11 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.

Khoudary melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi saat warga mengantre di sekolah, yang menjadi lokasi distribusi bantuan makanan. Korban tewas termasuk Zayn al-Ghoul, seorang gadis berusia delapan tahun yang tengah menunggu biskuit.

“Serangan ini menewaskan delapan orang, termasuk tiga jurnalis yang sedang bertugas,” kata Khoudary.

Ia menambahkan, angka korban mungkin meningkat mengingat jumlah korban luka cukup banyak dan kritis.

Baca juga: Serangan Israel Hancurkan Gaza Utara, 35 Warga Palestina Tewas

Militer Israel menyatakan sedang menyelidiki insiden yang terjadi di sekolah Shati. Dalam pernyataannya, Israel mengklaim berhasil menewaskan lebih dari 40 anggota Hamas di daerah Jabalia dalam 24 jam terakhir serta menghancurkan sejumlah infrastruktur militer.

Data Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa serangan di Jabalia, Beit Hanoon, dan Beit Lahiya dalam tiga minggu terakhir telah menewaskan sekitar 800 orang. Situasi ini menambah panjang daftar korban jiwa dalam konflik yang dimulai sejak 7 Oktober.

Di tengah meningkatnya korban jiwa, upaya diplomatik terus dilakukan. Pembicaraan gencatan senjata berlangsung di Doha, dengan partisipasi direktur CIA dan Mossad. Mereka bertemu Perdana Menteri Qatar untuk membahas kemungkinan perjanjian penghentian kekerasan, yang juga dihadiri pejabat dari Mesir.

Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Militer ke Iran, Dunia Bereaksi Keras

Selain itu, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengusulkan gencatan senjata dua hari di Gaza dengan imbalan pembebasan tawanan Israel dan tahanan Palestina. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi ketegangan di Gaza yang semakin

Sementara itu, ketegangan konflik juga meluas hingga Lebanon. Pasukan Israel melancarkan serangan udara di sekitar Beirut dan kota pesisir Sidon. Delapan orang tewas dan 25 lainnya terluka akibat serangan ini. Sebagai tanggapan, Hizbullah melakukan serangan balasan ke wilayah Israel utara.

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di London belum menghasilkan seruan gencatan senjata. Amerika Serikat, yang secara diplomatik dan militer mendukung Israel, mendapat kritik atas sikapnya dalam konflik ini.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post