×
image

Bobby Nasution Kritik Minimnya Dukungan Pemprov Sumut dalam Pembangunan Daerah

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 25 Oct 2024

Bobby Nasution saat tabligh akbar DPW BKPRMI Sumut. (Foto X)

Bobby Nasution saat tabligh akbar DPW BKPRMI Sumut. (Foto X)


LBJ - Calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyoroti minimnya dukungan pemerintah provinsi dalam pembangunan di kabupaten dan kota di Sumut. Di hadapan relawan pendukungnya di Tiara Convention Centre, Kota Medan, Bobby menekankan bahwa peran pemerintah pusat jauh lebih terasa dibandingkan dengan pemerintah provinsi dalam menggerakkan pembangunan di wilayah Sumut.

Bobby Nasution mengapresiasi perhatian yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Sumatera Utara. Dia menyebut kunjungan terakhir Presiden Jokowi ke Sumut sebagai bukti nyata komitmen pemerintah pusat terhadap provinsi ini.

“Kunjungan terakhir Pak Jokowi sebagai Presiden ditutup di Sumatera Utara. Pemerintah pusat sangat memperhatikan Sumatera Utara,” ungkap Bobby.

Saat berkampanye di kawasan Danau Toba, Bobby merasakan dampak positif pembangunan pusat, terutama dalam infrastruktur jaringan komunikasi. “Setiap satu jengkal di kawasan Danau Toba, sinyalnya semua 4G, bahkan ada 5G di beberapa titik,” jelas Bobby.

Baca juga: Latihan Baris-Berbaris di Akademi Militer, Kabinet Presiden Prabowo Kompak Seirama

Namun, dia menyayangkan minimnya peran pemerintah provinsi yang dirasakannya selama menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Menurutnya, ada “kekosongan” yang nyata dalam peran pemerintah provinsi untuk mendukung pembangunan daerah.

Bobby menggambarkan pemerintah kabupaten/kota sebagai pendidikan tingkat SD dan pemerintah pusat sebagai tingkat SMA. Kolaborasi antar keduanya sudah baik, namun peran provinsi yang diharapkan sebagai “penjembatan” justru tidak tampak.

“Kolaborasinya sudah mantap antara pusat dan daerah, tapi support dari provinsi sangat minim. Ada kekosongan yang kita rasakan,” tegasnya.

Sebagai calon gubernur, Bobby menekankan pentingnya posisi gubernur untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat. Menurutnya, posisi gubernur haruslah bekerja sama, bukan justru menjadi hambatan dalam pembangunan daerah.

“Gubernur Indonesia ada 38 orang, jadi jangan merasa paling hebat. Harus menghargai dan mengikuti program dari pemerintah pusat,” kata Bobby.

Bobby berharap, gubernur yang akan datang di Sumut dapat mendengarkan aspirasi kabupaten dan kota sebagai “anak-anak” yang membutuhkan perhatian. Dia yakin, kolaborasi yang kuat antara kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat akan membawa perubahan yang signifikan bagi Sumut.

“Pemerintah pusat sudah memberi perhatian, seharusnya ada rasa terima kasih, bukan malah… ya jawab sendirilah,” tutup Bobby di hadapan relawan yang hadir.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post