LBJ - Sedikitnya 150 orang tewas dan terluka dalam serangan Israel di Jabalia, Gaza utara. Pertahanan Sipil Palestina melaporkan bahwa serangan ini menghantam area padat penduduk di "Blok 7" Al-Hawaja, kamp pengungsi di wilayah tersebut.

Serangan ini terjadi pada Kamis pagi, mengakibatkan banyak korban jiwa yang jasadnya masih tergeletak di jalan dan di bawah reruntuhan. Menurut penduduk lokal, situasinya sangat mengerikan.

"Kami tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Jasad tergeletak di mana-mana," ungkap seorang saksi mata seperti dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Perang Gaza-Israel Mengembalikan Kondisi Jalur Gaza ke Tahun 1950-an

Serangan Israel ini merupakan bagian dari operasi militer besar-besaran yang diluncurkan setelah Hamas melakukan serangan di perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Sebagai balasan, militer Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza.

Namun, operasi ini menghadirkan kesulitan bagi Pertahanan Sipil dan layanan medis Palestina. Mereka mengalami hambatan signifikan saat mencoba mengevakuasi korban.

"Tentara Israel terus mengganggu operasi penyelamatan kami di Gaza utara," ujar pihak Pertahanan Sipil dalam pernyataannya.

Menurut otoritas kesehatan di Gaza, jumlah korban tewas akibat serangan Israel kini mencapai lebih dari 42.847 orang. Israel sendiri belum memberikan komentar resmi mengenai serangan terbaru di Jabalia ini.

Dengan kondisi yang semakin memburuk, upaya kemanusiaan semakin terhambat. Bantuan internasional terus dibutuhkan untuk menghentikan korban berjatuhan dan memulihkan situasi di wilayah tersebut.***

Sumber: Xinhua

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini