Israel Diduga Gunakan Fosfor Putih dalam Serangan ke Pasukan PBB di Lebanon
By Cecep Mahmud
23 Oct 2024

UNIFIL mengonfirmasi bahwa 15 pasukannya mengalami iritasi kulit dan perut, meskipun mereka mengenakan masker pelindung. (foto X)
LBJ - Israel diduga menggunakan amunisi fosfor putih dalam salah satu serangannya terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) awal Oktober ini. Dugaan ini muncul dari laporan yang bocor dan menjadi sorotan berbagai media internasional.
Laporan ini mengutip insiden pada 13 Oktober, di mana dua tank Israel menerobos masuk ke lokasi UNIFIL. Setelah sekitar 45 menit, tank-tank tersebut pergi, namun pasukan penjaga perdamaian PBB mendengar tembakan di sebelah utara gerbang dan melihat asap tebal.
UNIFIL mengonfirmasi bahwa 15 pasukannya mengalami iritasi kulit dan perut, meskipun mereka mengenakan masker pelindung. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan penggunaan fosfor putih, sebuah zat yang dikenal menyebabkan luka bakar parah.
Baca juga: Iran Dapat Jaminan dari Negara Tetangga: Tidak Akan Izinkan Serangan Lewat Wilayahnya
"Ketika kami melihat asap itu, kami tahu ada sesuatu yang salah. Meski memakai pelindung, iritasi itu terasa," kata salah satu anggota pasukan UNIFIL yang enggan disebutkan namanya.
Fosfor putih merupakan bahan kimia berbahaya yang sering digunakan dalam amunisi militer untuk menciptakan asap. Namun, penggunaannya terhadap manusia sangat dilarang karena dapat menyebabkan luka bakar, iritasi parah, dan gangguan pernapasan. Laporan yang bocor dari salah satu negara anggota UNIFIL menegaskan, asap yang dilihat pasukan bisa jadi berasal dari fosfor putih.
Pada 1 Oktober, Israel meluncurkan operasi darat melawan kelompok Hizbullah di Lebanon selatan. Selain itu, serangan udara dan roket terus dilancarkan terhadap gerakan Syiah tersebut. Dalam konflik ini, Pasukan PBB UNIFIL beberapa kali menjadi target serangan, meskipun peran mereka adalah menjaga perdamaian di wilayah tersebut.
Baca juga: Gedung Putih Prihatin dengan Kebocoran Informasi Serangan Israel ke Iran
PBB telah berulang kali mengecam serangan terhadap pasukannya, namun ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus meningkat.
Selain personel UNIFIL, penduduk sipil Lebanon juga ikut merasakan dampak dari konflik ini. Serangan udara dan darat telah menyebabkan kerugian signifikan, baik dari segi infrastruktur maupun korban jiwa. Dugaan penggunaan fosfor putih semakin memperburuk situasi.
Hingga kini, baik Israel maupun Hizbullah belum menunjukkan tanda-tanda menghentikan aksi militer mereka. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa terus menyerukan agar kedua belah pihak menghormati mandat pasukan perdamaian UNIFIL dan menghentikan serangan yang membahayakan nyawa.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini