LBJ – Debat perdana Pilgub Banten 2024 berlangsung panas ketika Ade Sumardi, calon wakil gubernur nomor urut 1, menanyakan cara menangani tingginya angka pelecehan seksual di Banten kepada Dimyati Natakusumah, wakil dari pasangan nomor 2. Ade bertanya tentang solusi dan efek jera bagi pelaku.

"Ini adalah hal yang sangat memprihatinkan, maka untuk itu pertanyaan saya adalah bagaimana cara mengatasi masalah ini dan bagaimana kepada seorang pelakunya agar dia mendapatkan efek jera," ujar Ade Sumardi.

Dimyati terlihat gugup dan menjawab bahwa perempuan harus dilindungi, dengan menambahkan bahwa wanita tidak seharusnya memikul pekerjaan berat seperti menjadi pemimpin. Untuk pelaku, ia berjanji akan memberikan hukuman berat jika terbukti bersalah.

Jawaban Dimyati memicu sorotan karena dinilai tidak tepat.

"Karena memang Wanita itu spesial, maka oleh sebab itu kita harus melindungi wanita,"jawab Dimyati.

Namun argumennya yang menyinggung bahwa perempuan sebaiknya tidak diberi pekerjaan berat, termasuk menjadi pemimpin, menimbulkan kontroversi.

"Wanita disuruh untuk bekerja terlalu berat keras jadi pemimpin, maka kasihan wanita tersebut."

Sikap Dimyati yang tampak gugup saat menjawab juga menjadi bahan perbincangan.

"Apabila terbukti hukum wajib yang bersangkutan diberatkan hukumannya," tuturnya

Sejarah Kasus Dimyati di 2004

Dimyati sendiri sempat terlibat dalam skandal pelecehan di masa lalu, yang mencuat pada tahun 2004. Kasus ini melibatkan seorang remaja perempuan yang melaporkannya ke Komnas Perlindungan Anak, di mana korban mengaku pernah ditawari uang damai oleh Dimyati.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini