×
image

Warga Gaza Diserang di Tengah Kelaparan: Bantuan Kemanusiaan Terhalang Pasukan Israel

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 17 Oct 2024

Darurat kemanusiaan terjadi di wilayah Gaza. (foto X)

Darurat kemanusiaan terjadi di wilayah Gaza. (foto X)


LBJ - Pasukan Israel telah menutup akses ke wilayah Gaza utara selama hampir dua minggu. Serangan darat ini berdampak buruk pada warga sipil yang sudah terjebak di tengah kelaparan dan kehancuran. Menurut PBB, sekitar 400.000 orang di Gaza utara tidak bisa keluar karena serangan intensif, termasuk pemboman dan kehadiran pasukan darat serta penembak jitu.

Pejabat kesehatan Palestina, Hussam Abu Safiya, yang juga Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, menyampaikan seruan mendesak kepada masyarakat internasional.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional, Palang Merah, dan WHO untuk membuka koridor menuju sistem perawatan kesehatan kami dan mengizinkan masuknya bahan bakar, medis, delegasi, pasokan, dan makanan,” katanya pada Rabu.

Tiga rumah sakit besar di Gaza utara — Kamal Adwan, al-Awda, dan Indonesia — kini berada di ambang kehancuran. Para dokter di sana menolak meninggalkan pasien mereka, meskipun ada perintah evakuasi dari militer Israel. Hussam Abu Safiya menyebutkan bahwa lebih dari 300 staf medis tidak bisa mendapatkan makanan untuk bertahan hidup sambil melayani pasien di rumah sakit.

"Kami bahkan tidak bisa menyediakan satu pun makanan," tambahnya.

Menurut Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, selama 12 hari, tidak ada makanan, obat-obatan, atau bantuan lain yang dikirim ke Gaza utara.

“Mereka tidak hanya terjebak, tetapi juga kekurangan makanan, minuman, dan obat-obatan,” jelasnya.

Hadeel Obeid, seorang perawat pengawas di Rumah Sakit Indonesia, menggambarkan kondisi memilukan di rumah sakitnya.

"Jumlah makanan yang ada sangat sedikit, tidak cukup untuk orang dewasa," ujarnya.

Bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan belum berhasil mencapai wilayah terkepung. Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan bahwa 50 truk bantuan dari Amman, Yordania, hanya berhasil mencapai Kota Gaza, sementara daerah seperti Jabalia, Beit Hanoon, dan Beit Lahiya tetap tanpa bantuan.

Kondisi yang mengerikan ini memicu reaksi dunia internasional. Amerika Serikat memperingatkan Israel bahwa kebijakan kelaparan di Gaza utara dapat melanggar hukum internasional dan hukum AS.

“Kebijakan kelaparan di Gaza utara akan menjadi hal yang mengerikan dan tidak dapat diterima,” ujar Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB.

Negara-negara lain seperti Prancis dan China juga menyerukan penghentian perang dan akses bantuan segera ke Gaza utara.

Sementara itu, militer Israel membantah telah membatasi pasokan bantuan, menyatakan bahwa lebih dari 9.000 ton bantuan kemanusiaan sudah dikirim ke Gaza sejak awal Oktober. Namun, Kantor Media Pemerintah Gaza membantah klaim ini, menyebut bahwa "tidak ada yang masuk ke Gaza utara."***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post