LBJ - Dewan Keamanan PBB menyatakan kekhawatiran usai pasukan penjaga perdamaian PBB, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), diserang militer Israel di wilayah Lebanon selatan.

Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara ini meminta semua pihak menghormati keselamatan personel dan lokasi misi UNIFIL, meski tidak secara spesifik menyebut siapa yang dimaksud.

Dewan menegaskan dukungannya terhadap UNIFIL serta menekankan penting operasi tersebut demi menjaga stabilitas kawasan.

Dikutip dari Reuters, Dewan Keamanan PBB menyatakan "Pasukan penjaga perdamaian PBB dan fasilitas-fasilitas milik PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan,".

Dewan Keamanan PBB menyerukan penerapan penuh Resolusi 1701, diadopsi pada 2006 untuk menjaga perdamaian di perbatasan Lebanon dan Israel.

PBB mencatat operasi militer darat Israel di Lebanon pada 1 Oktober 2024, UNIFIL telah terdampak sebanyak 20 kali, termasuk terkena tembakan langsung dan insiden pada Minggu, 13 Oktober 2024, ketika dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL.

Terkini, tank-tank Israel kembali melancarkan serangan terhadap posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon UNIFIL pada Rabu (16/10/2024) pagi waktu setempat.

Tank Israel Merkava melepaskan tembakan mengenai menara pengawas UNIFIL di Kafer Kela. UNIFIL menyebut serangan dilakukan secara langsung dan tampak disengaja.

"Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian ada di posisi dekat Kafer Kela mengamati tank Merkava IDF (pasukan Israel) menembaki menara pengawas. Sebanyak dua kamera hancur dan menara rusak," demikian laporan dari UNIFIL dalam situs resmi mereka.

"Sekali lagi, kami menyaksikan secara langsung dan jelas tembakan yang sengaja dilepaskan ke arah posisi UNIFIL."

UNIFIL mengingatkan pasukan Israel dan sejumlah pihak yang terlibat mematuhi kewajiban untuk memastikan keselamatan dan keamanan para personel dan properti pasukan PBB. ***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini