×
image

Korut Bombardir Ledakkan Jalan Penghubung Korsel, Begini Kronologinya

  • image
  • By Sitiayani

  • 16 Oct 2024

Ilustrasi. Foto: Freepik

Ilustrasi. Foto: Freepik


LBJ - Korea Utara (Korut) membombardir ledakkan di jalan penghubung dengan Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (15/10/2024).

Kepala staf gabungan Korsel tidak disebutkan namanya membenarkan peristiwa tersebut.

"Korea Utara telah meledakkan bagian jalan Gyeongui dan Donghae di utara Garis Demarkasi Militer," jelasnya dikutip dari AFP.

Dalam video dirilis Kementerian Pertahanan Korsel, menunjukkan ledakan dan gumpalan asap mengepul di atas area jalan tempat Korut memasang penghalang hitam.

Mulanya, militer Korut datang ke jalan Gyeongui dan Donghae menjadi perbatasan Korsel dan Korut.

Kemudian, terlihat memasang sesuatu seperti kamera di atas tripod. Tidak kemudian, terjadi ledakan besar di beberapa bagian jalan Gyeongui dan Donghae sekitar pukul 12 siang waktu setempat.

Usai ledakan, muncul sejumlah eskavator dan truk di sekitar jalan. Pasukan militer Korut terpantau bekerja di sekitar eskavator dan truk-truk tersebut.

Eskavator terlihat menggali tanah di sekitar jalan Gyeongui dan Donghae. Sementara itu, truk-truk digunakan membawa bongkahan dihasilkan usai ledakan.

Menanggapi ledakan tersebut, militer Korsel melepaskan tembakan peringatan ke selatan garis demarkasi militer. Namun, tembakan tersebut tidak menimbulkan kerusakan signifikan.

"Tidak ada kerusakan pada militer kami dan pasukan kami juga telah melakukan tembakan balasan di daerah selatan MDL," tambah kepala staf gabungan Korsel.

Kementerian penyatuan Seoul menangani urusan lintas-perbatasan, mengutuk insiden tersebut sebagai pelanggaran terhadap perjanjian antar-Korea sebelumnya.

"Sangat menyedihkan bahwa Korea Utara berulang kali melakukan perilaku regresif seperti itu," kata juru bicara kementerian Koo Byoung Sam, seperti dikutip Reuters.

Ketegangan dua Korea meningkat setelah Korut minggu lalu menuduh Seoul mengirim pesawat tanpa awak ke Pyongyang. Korut mengatakan pesawat tanpa awak itu menyebarkan "sejumlah besar" selebaran anti-Korea Utara.

Pyongyang minggu lalu mengancam akan memutus jalan dan rel kereta antar-Korea sepenuhnya.

Negara Kim Jong Un semakin membentengi daerah-daerah di sisi perbatasannya. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un yang berkuasa, memperingatkan pada Selasa bahwa Seoul akan "membayar harga yang mahal" atas penyebaran tersebut.

Perang dua Korea memperlihatkan ketegangan semakin meningkat. Secara teknis, kedua negara masih berada dalam status perang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Tags:


Popular Post