LBJ - Empat tentara Israel tewas dalam serangan drone di sebuah pangkalan militer di Israel Utara pada Minggu malam. Serangan tersebut dilancarkan oleh Hizbullah dari Lebanon, yang menargetkan pangkalan dekat kota Binyamina, wilayah antara Haifa dan Tel Aviv.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa serangan terjadi saat jam makan malam.

"Insiden ini sedang diperiksa," ungkap pihak militer tanpa merinci lebih lanjut.

Menurut laporan dari stasiun televisi Kan TV, serangan drone menghantam ruang makan pangkalan militer saat para tentara sedang bersantap.

Serangan ini menimbulkan kerugian besar, dengan 61 orang terluka. Layanan medis Magen David Adom menyebut tiga orang dalam kondisi kritis, 18 lainnya mengalami luka sedang, dan 31 orang luka ringan. Sembilan orang lainnya dirawat karena panik. Anehnya, sirene peringatan serangan udara tidak berbunyi sebelum drone menghantam, yang biasanya terjadi dalam situasi seperti ini.

Serangan ini menandai momen langka di mana sistem pertahanan udara Israel gagal memberi peringatan.

"Ini sangat mengejutkan karena pertahanan udara biasanya sangat efektif," ujar seorang saksi yang tak ingin disebutkan namanya.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka meluncurkan skuadron drone ke pangkalan Brigade Golani di Binyamina. Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa dua drone diluncurkan dari Lebanon, satu berhasil dicegat, namun yang lain berhasil mengenai target.

Tak lama setelah serangan itu, militer Israel kembali mencegat drone lain yang datang dari Teluk Haifa, bagian utara Israel. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan sistem peringatan.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini