Diserang Israel, UNIFIL Tegaskan Tak Akan Mundur dari Lebanon Selatan
By Cecep Mahmud
13 Oct 2024
.jpg)
Anggota pasukan UNIFIL di Lebanon. (foto X)
LBJ - Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) melaporkan bahwa markas besar dan posisinya diserang oleh pasukan Israel pada Kamis lalu. Insiden ini diperburuk dengan serangan lanjutan pada Jumat, yang melukai dua penjaga perdamaian.
UNIFIL, yang bertugas di Lebanon Selatan, menolak permintaan Israel untuk mundur dari posisi mereka.
"Pasukan Israel meminta kami untuk mundur hingga lima kilometer dari Garis Biru," kata Andrea Tenenti, juru bicara UNIFIL.
Meskipun demikian, keputusan bulat dibuat untuk tetap bertahan demi mempertahankan bendera PBB di wilayah tersebut.
Posisi UNIFIL telah mengalami kerusakan serius akibat pertempuran yang terus berlanjut di Lebanon selatan. Bahkan, beberapa kerusakan terjadi di dalam markas mereka.
"Eskalasi ini berpotensi menjadi konflik regional dengan dampak yang mengerikan," tambah Tenenti.
Ia menyerukan agar semua pihak segera mencari solusi diplomatik.
Israel meluncurkan operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan pada 1 Oktober, disertai serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang. Serangan ini terjadi setelah Hizbullah membalas aksi Israel yang membombardir Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi akibat serangan tersebut.
Meskipun kehilangan beberapa pemimpin penting, Hizbullah terus melancarkan serangan gerilya dan roket ke wilayah Israel. Israel mengklaim bahwa serangannya bertujuan untuk memungkinkan kembalinya sekitar 60.000 warga Israel yang dievakuasi dari wilayah utara.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini