×
image

Doom Spending: Ketika Stres dan Kesepian Membuat Dompet Menipis

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 11 Oct 2024

Doom spending sering dilakukan untuk mencari kesenangan sementara.

Doom spending sering dilakukan untuk mencari kesenangan sementara.


LBJ - Perilaku belanja berlebihan atau doom spending semakin banyak terjadi, terutama di tengah situasi stres dan tekanan emosional. Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, mengingatkan bahwa doom spending bisa membahayakan jika tidak segera disadari dan diatasi.

"Doom spending jika tidak disadari maka akan sangat berbahaya," ujarnya, Kamis (5/10).

Fenomena ini banyak dialami orang yang merasa cemas, bosan, atau kesepian.

Menurut Novi, doom spending sering dilakukan untuk mencari kesenangan sementara. Orang yang berbelanja impulsif biasanya mencoba menutupi rasa sakit atau masalah emosional yang mereka hadapi.

"Mereka ingin merasa puas dan terus mencari kesenangan instan," tambahnya.

Kondisi ini bisa memicu tindakan berulang yang berbahaya bagi kesehatan emosional dan finansial.

Psikolog klinis Dra. A. Kasandra Putranto menambahkan bahwa iklan digital dan konten media sosial juga memicu perilaku konsumtif.

"Platform e-commerce dan iklan digital dapat mendorong konsumerisme digital," kata Kasandra.

Orang yang tidak menyadari pemicu emosional ini bisa terjebak dalam pola belanja impulsif dan membeli barang yang tidak diperlukan.

Kasandra menyarankan agar setiap individu menetapkan batasan pengeluaran yang ketat dan berusaha mengelola emosi dengan lebih baik.

"Tetapkan batasan pengeluaran dan prioritaskan kebutuhan. Jangan lupa siapkan dana darurat," sarannya.

Ia juga menekankan pentingnya mencari bantuan profesional jika seseorang kesulitan mengendalikan stres.

Untuk mengatasi doom spending, Novi menekankan pentingnya mencari kebahagiaan dari aktivitas yang lebih bermakna.

"Interaksi dengan keluarga dan teman serta kegiatan sosial bisa mendatangkan kebahagiaan yang lebih berarti," ungkapnya.

Menurutnya, kebahagiaan sejati muncul dari kesadaran diri, bukan dari kepuasan instan yang ditawarkan belanja impulsif.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post