×
image

Dua Prajurit TNI Terluka dalam Serangan Israel ke Markas PBB di Lebanon

  • image
  • By Shandi March

  • 11 Oct 2024

Dua prajurit TNI terluka akibat serangan Israel ke markas PBB di Lebanon. (Foto:X@P013M)

Dua prajurit TNI terluka akibat serangan Israel ke markas PBB di Lebanon. (Foto:X@P013M)


LBJ - Dua personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terluka akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel di wilayah Lebanon selatan pada Kamis (10/10).

Serangan ini menargetkan markas PBB untuk Lebanon, atau UNIFIL, yang berada di Naqoura. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kedua prajurit TNI hanya mengalami luka ringan.

Serangan yang dilakukan oleh militer Israel terjadi ketika kedua prajurit TNI tersebut sedang bertugas di menara pemantauan yang terletak di markas kontingen Indonesia.

"Dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan ketika jalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura," ujar Retno Marsudi, melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Kedua prajurit langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi stabil.

"Kedua personel (TNI) tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik," papar Retno.

Naqoura sendiri merupakan wilayah yang berada di sepanjang blue line, garis perbatasan antara Israel dan Lebanon yang sering menjadi lokasi ketegangan. PBB menempatkan pasukan perdamaian di daerah ini untuk menjaga stabilitas keamanan sesuai mandat Dewan Keamanan PBB.

Namun, serangan dari tank Merkava milik Israel justru menargetkan markas pasukan perdamaian tersebut.

Respons Internasional dan Seruan Penyidikan

Selain menimbulkan korban luka di kalangan prajurit TNI, serangan ini juga merusak infrastruktur UNIFIL.

"Tentara IDF dengan sengaja menembak dan menonaktifkan kamera pemantau perimeter di sekitar salah satu pos UNIFIL," bunyi pernyataan dari misi PBB UNIFIL di Lebanon tersebut.

Negara-negara lain yang terlibat dalam misi UNIFIL, seperti Italia, Spanyol, dan Kanada, mengecam keras serangan ini. Italia bahkan memanggil duta besar Israel untuk memberikan penjelasan terkait insiden ini.

Di sisi lain, Indonesia turut mendesak adanya penyelidikan terhadap Israel atas pelanggaran serius terhadap hukum internasional ini.

Serangan yang menargetkan pasukan penjaga perdamaian dianggap sebagai tindakan yang tidak dapat ditoleransi oleh komunitas internasional. Namun, Amerika Serikat sebagai sekutu Israel hanya menyampaikan "kekhawatiran mendalam" tanpa memberikan kecaman lebih lanjut.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post