Serangan Israel Meluas ke Lebanon dan Gaza, Menelan Korban Jiwa
By Cecep Mahmud
11 Oct 2024

Tank Israel memasuki wilayah Lebanon. (tangkap layar)
LBJ - Israel kembali melancarkan serangan udara di Lebanon dan Jalur Gaza pada Kamis (10/10), memperluas serangannya di kedua wilayah tersebut. Serangan ini menargetkan kelompok militan Hizbullah dan warga sipil, menimbulkan korban jiwa yang signifikan.
Pada Kamis malam, serangan besar-besaran Israel menghantam pusat kota Beirut. Serangan itu menargetkan Wafiq Safa, kepala Unit Koordinasi dan Penghubung Hizbullah. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 22 orang tewas dan 117 lainnya luka-luka. Selain itu, kebakaran besar terjadi di al-Noueiri, wilayah padat penduduk di Beirut, menyebabkan kepanikan warga.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan menghantam target militan, termasuk Hizbullah. Namun, serangan ini juga melukai warga sipil dan anggota pasukan penjaga perdamaian PBB. Menurut UNIFIL, dua pasukan PBB terluka ketika sebuah tank Israel menembaki menara pengawas di markas mereka di Naqoura, Lebanon selatan.
Serangan udara Israel terjadi di beberapa wilayah Lebanon, termasuk Beirut, Lebanon selatan, dan Lebanon timur. Di Gaza, serangan udara menghantam Sekolah Rafida di Deir al-Balah, menewaskan 28 warga Palestina dan melukai lebih dari 54 orang.
Militer Israel menuduh Hizbullah beroperasi di dalam wilayah sipil, sehingga mereka mengklaim bahwa serangan tersebut diperlukan untuk menekan aktivitas militan. Di Gaza, Israel menargetkan "pusat komando dan kontrol" militan yang menurut mereka bersembunyi di kompleks sekolah.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik antara Israel dan kelompok-kelompok militan di Lebanon dan Gaza, yang terus memanas sejak beberapa hari terakhir. Pertempuran antara Hamas dan tentara Israel di Gaza juga masih berlangsung sengit.
Menurut Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, serangan terhadap markas UNIFIL oleh tank Israel dapat dikategorikan sebagai pelanggaran serius terhadap hukum militer internasional.
"Penembakan ini bukan kesalahan atau kecelakaan. Ini bisa menjadi kejahatan perang," tegasnya dalam sebuah konferensi pers.
Sementara itu, serangan di Gaza menyebabkan jatuhnya korban sipil yang semakin memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Dengan terus berlanjutnya serangan di kedua front, situasi di Lebanon dan Gaza kian memprihatinkan, terutama bagi warga sipil yang terjebak di tengah-tengah konflik.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini