PBB Tuduh Israel Targetkan Fasilitas Kesehatan Gaza, Anak-anak Jadi Korban Terbesar
By Cecep Mahmud
11 Oct 2024

Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa sebut Israel sengaja menargetkan fasilitas kesehatan di Gaza. (tangkap layar)
LBJ - Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh Israel sengaja menargetkan fasilitas kesehatan di Gaza. Tuduhan tersebut muncul setelah serangkaian serangan di wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023. Mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay, menyatakan bahwa serangan ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Israel terus melakukan serangan tanpa henti terhadap personel dan fasilitas medis di Gaza," ujar Pillay dalam pernyataannya yang dirilis pada hari Kamis.
Laporan ini akan dibahas di Majelis Umum PBB pada 30 Oktober 2023.
PBB menuduh pasukan Israel sengaja membunuh tenaga medis dan menyerang kendaraan kesehatan di Gaza. Selain itu, mereka juga melarang pasien untuk meninggalkan wilayah tersebut. Serangan ini menyebabkan sistem kesehatan di Gaza hampir runtuh.
Pillay menambahkan, "Anak-anak sangat menderita akibat serangan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung."
Konflik ini dipicu oleh serangan lintas perbatasan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel merespons dengan serangan udara yang menargetkan fasilitas publik, termasuk rumah sakit dan sekolah. Meski Israel menyatakan bahwa target mereka adalah anggota Hamas, Hamas sendiri membantah menggunakan lokasi tersebut sebagai markas komando.
Serangan besar-besaran terjadi sejak awal Oktober 2023. Investigasi oleh Komisi Penyelidikan PBB dilakukan tak lama setelah insiden tersebut, dengan fokus pada pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Gaza.
Kejadian ini terjadi di Jalur Gaza, sebuah wilayah yang telah lama terperangkap dalam konflik antara Israel dan Palestina. Fasilitas kesehatan di daerah kantong yang terkepung ini menjadi salah satu target serangan.
Laporan ini menyoroti betapa parahnya dampak serangan terhadap warga sipil, terutama anak-anak. Seorang anak berusia enam tahun, Hind Rajab, meninggal bersama keluarganya setelah berjam-jam meminta pertolongan. "Kasus Rajab adalah salah satu serangan paling mengerikan terhadap sistem kesehatan," kata laporan tersebut.
Komisi Penyelidikan PBB mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza.
"Israel harus menghentikan penghancuran ini secepatnya," tegas Pillay.
Meskipun demikian, Israel menolak bekerja sama dalam penyelidikan ini, menyebutnya sebagai penyelidikan yang bias terhadap Israel.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini