Kontroversi Pengangkatan Raffi Ahmad Sebagai Waketum Kadin, Ini Kritik Said Didu
By Shandi March
08 Oct 2024
.jpeg)
Kontroversi Pengangkatan Raffi Ahmad Sebagai Waketum Kadin. (Instagram @raffinagita1717)
LBJ – Raffi Ahmad baru saja dilantik sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk periode 2024-2029 di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pelantikan tersebut dilakukan pada Senin, 7 Oktober 2024, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie. Pengangkatan ini segera menuai berbagai komentar, termasuk kritik tajam dari Said Didu.
Dalam acara pelantikannya, Raffi Ahmad menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menduduki posisi strategis di Kadin.
"Terima kasih pastinya kepada Pak Anindya Bakrie selaku ketua umum yang sudah mempercayakan kami. Di sini saya, Raffi Ahmad dan Pak Boby, kami dipercayakan, kalau saya selaku Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ungkap Raffi di depan para peserta acara Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional di Menara Kadin Indonesia.
Sebagai selebriti dan pengusaha, Raffi Ahmad selama ini telah dikenal aktif dalam dunia bisnis, terutama di sektor hiburan dan ekonomi kreatif. Penunjukannya ini diharapkan mampu membawa ide-ide baru dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Said Didu Soroti Pengangkatan Raffi Ahmad
Namun, pengangkatan Raffi Ahmad sebagai Waketum Kadin ini juga menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk dari tokoh publik Said Didu.
Ia menyoroti aspek moral dan etika dalam penunjukan Raffi.
"Pengangkatan Raffi Ahmad menjadi Wakil Ketua Umum Kadin oleh Ketum menunjukkan bahwa moral dan etika sudah mereka buang ke tong sampah," kata Said Didu.
Said Didu menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi sorotan publik terkait dengan penunjukan Raffi, mulai dari kehalalan bisnis hingga isu terkait gelar akademis.
Sebelumnya, Raffi juga sempat menjadi sorotan setelah menerima gelar doktor kehormatan dari UIPM Thailand, yang turut menjadi perbincangan.
"Publik mencurigai 'kehalalan' bisnis, mengejar ijazah palsu, atau mereka memang butuh mesin cuci," pungkasnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini