LBJ - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan mengucurkan dana militer ke Israel sebesar US$17,9 miliar (Rp280,2 triliun) sejak perang Gaza antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023, atau setahun lalu.

Washington dilaporkan menghabiskan dana sekitar US$4,86 miliar (Rp76 triliun) dalam pertempuran melawan kelompok Houthi dari Yaman.

Mengutip Al Arabiya, Selasa (8/10/2024), Laporan terbaru tersebut dirilis Brown University, salah satu universitas terkemuka dan tertua di AS, pada Senin (7/10/2024), saat peringatan setahun perang Hamas dan Israel di jalur Gaza.

Laporan tersebut dibuat sebelum Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengumumkan pengerahan pasukan dan aset tambahan di Timur Tengah pada pekan lalu, serta operasi militer Israel ke Lebanon.

Diperkirakan, operasi ini memakan biaya ratusan juta, bahkan miliaran dolar bagi AS. Pekan lalu, Israel melakukan serangan besar-besaran kepada Iran melibatkan nyaris 200 rudal.

Perkiraan kasar, Washington menelan biaya sebesar US$100 juta (Rp1,5 triliun), dengan 12 Rudal Standar dikerahkan.

Beberapa senjata dikirimkan AS selama setahun terakhir, diantaranya peluru artileri, bom penghancur bungker seberat 2.000 pon, dan bom berpemandu presisi.

Pekan lalu, militer AS mengumumkan pengerahan pasukan tambahan ke Timur Tengah saat pertempuran antara Hizbullah dan Israel meningkat.

Pentagon tidak memberikan rincian soal pengerahan itu karena alasan keamanan operasi.

Namun Komando Pusat AS atau CENTCOM menyebut tiga skuadron pesawat tambahan, F-15E, F-16 dan A-10, tiba di Timur Tengah, dengan satu skuadron telah tiba pada Selasa (1/10/2024).

AS meningkatkan jumlah pasukannya dalam beberapa bulan terakhir. Diperkirakan, totalnya mencapai 40.000 personel. Tidak diketahui jelas berapa banyak lagi bakal dikerahkan. ***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini