Curhatan Pilu Korban Abi Sudirman, Pelaku Rudapaksa 35 Anak Panti Asuhan di Tangerang
By Shandi March
08 Oct 2024
Abi Sudirman, pimpinan yayasan yang diduga pelaku rudapaksa anak panti asuhan di Tangerang. (Instagram @ardinigrahani)
LBJ– Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh Abi Sudirman, pimpinan sebuah panti asuhan di Kelurahan Kunciran Indah, Tangerang, terus menyita perhatian publik. Aksi bejat ini dilakukan terhadap 35 anak asuh yang seharusnya berada di bawah perlindungannya. Fakta-fakta ini terungkap seiring curhatan dari para korban dan keluarga asuh yang diunggah di media sosial.
Abi Sudirman diduga memanfaatkan kedudukannya sebagai pimpinan yayasan untuk melakukan tindakan yang tidak manusiawi kepada anak-anak di panti tersebut.
Aksi keji ini kini menjadi sorotan luas, tidak hanya di kalangan masyarakat, tetapi juga di media sosial, di mana berbagai curhatan korban mulai muncul.
Salah satu curhatan korban diungkap oleh akun Instagram @ardinigrahani, yang memposting tangkapan layar percakapan dari orang tua asuh. Curhatan ini menunjukkan pengalaman menyedihkan yang dialami oleh anak asuh sejak usia dini.
Ini adalah salah satu isi curhatan dari korban rudapaksa Abi Sudirman
"Ya Allah, semoga Allah lindungi kakak dalam kasus ini. Kak disitu anak asuh *** masih ada gak ya? Nyesel banget dulu pas dia 4 tahun dia bilang gini 'umi pantat aku sakit' aku pikir dia habis jatuh, terus *** pas udah TK apa belum aku lupa dia bilang gini ke kak Dirman di depan aku 'Abah aku mau nenen'.
“Astagfirullah, aku cuma bisa kaget. Terus sama kak Dirman cuma bilang 'aneh-aneh deh kamu' astagfirullah.”
Ungkapan ini jelas menggambarkan trauma mendalam yang dialami oleh korban pada usia sangat muda.
Reaksi Publik yang Penuh Emosi
Unggahan curhatan korban ini segera disambut dengan reaksi emosional dari publik. Banyak warganet yang merasa sangat prihatin dan marah atas tindakan pelaku.
"Ya Allah sedih banget anak umur segitu sudah jadi korban pelecehan se**sual," ujar akun @lisaprilian***.
"Ya Allah nyesek denger masih 4 tahun anak udah digituin, ya Allah hanya hukuman mati yang bisa buat kita semua lega sama manusia biada ini," ujar akun @norma_itha***
Kecaman terus mengalir, dengan banyak yang menuntut hukuman berat dan transparansi dalam penanganan kasus ini, termasuk dari pihak-pihak yang terkesan menutupi kejadian tragis ini.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap panti asuhan dan perlindungan maksimal bagi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini