×
image

Sedikitnya 116 Jurnalis Tewas dalam Perang Israel Hamas, Terakhir Jurnalis Muda Hassan Hamad

  • image
  • By Sitiayani

  • 08 Oct 2024

Jurnalis Hassan Hamad tewas, serangan Israel menghantam rumahnya. Foto:  Instagram

Jurnalis Hassan Hamad tewas, serangan Israel menghantam rumahnya. Foto: Instagram


LBJ - Seorang jurnalis muda Palestina, Hassan Hamad tewas karena serangan Israel menghantam rumahnya di kamp pengungsi Jabalia pada Minggu (6/10/2024).

Jurnalis berusia 19 tahun ini terbunuh selama pemboman dan pengepungan besar-besaran Israel di Jabalia selama 24 jam.

Kabar duka ini disampaikan oleh rekannya melalui X (dulu Twitter).

"Dengan penuh kesedihan dan rasa sakit, saya berduka atas kematian jurnalis Hassan Hammad… jurnalis yang saat itu belum berusia 20 tahun, telah melawan selama setahun penuh dengan caranya sendiri, dan tinggal sendiri, jauh dari keluarga agar tidak menjadi sasaran," tulis postingan tersebut, dikutip dari The New Arab.

Hamad mendokumentasikan agresi Israel di Jalur Gaza sejak perang di Gaza, Oktober tahun lalu. Sesaat sebelum terbunuh, Hamad diketahui sempat melaporkan serangan baru Israel.

Hal tersebut disampaikan rekan Hamad. Ia mengatakan Hamad sempat memposting video tentang penyerangan Israel di Jabalia pada hari itu, dan mencari sinyal internet untuk memposting video itu.

Pada postingan video terakhirnya, Hamad mengatakan bahwa Israel meluncurkan bom dekat persimpangan jalan di kamp Jabalia.

Minggu lalu, Hamad juga melaporkan serangan Israel terhadap Beit Lahia, dengan menyatakan bahwa empat anak berhasil ditarik keluar hidup-hidup dari bawah reruntuhan.

Serangan Hamas ke Israel Oktober 2023 memicu konflik paling mematikan dalam sejarah baru para jurnalis dan pekerja media.

Melansir VOA Indonesia, Selasa (8/10/2024), sedikitnya 116 dari mereka, terbunuh.

Sebanyak 1.200 orang tewas dan 251 orang disandera Hamas dalam serangan ke Israel pada tanggal 7 Oktober tahun lalu. Serangan itu pun memicu sebuah perang berlanjut hingga hari ini.

Di antara banyaknya korban sipil yang tewas, puluhan di antaranya adalah jurnalis.

Jodie Ginsberg, CEO dari Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan, “Ada lebih banyak jurnalis yang terbunuh dalam 10 minggu pertama perang ini, dibandingkan dengan yang terbunuh di satu negara selama satu tahun,.”

Menurut CPJ, angka kematian jurnalis hingga 1 Oktober 2024 mencapai 111 orang Palestina, dua orang Israel, dan tiga orang Lebanon. Selain itu, 35 orang dilaporkan terluka, dua orang hilang, dan 54 orang jurnalis ditangkap.

“Ada juga tantangan yang sangat besar dalam hal akses berita bagi para jurnalis. Dari pengalaman saya, ini adalah liputan yang paling terpolarisasi yang pernah kami hadapi sepanjang karir saya sebagai jurnalis,” terang John Daniszewski, wakil presiden kantor berita the Associated Press dan editor at-large untuk standar berita. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Tags:


Popular Post