PBB Ungkap Hampir 6.300 Warga Haiti Melarikan Diri Usai Serangan Geng Bersenjata Tewaskan 70 Orang
By Sitiayani
07 Oct 2024
Ilustrasi. Foto: Freepik
LBJ - Badan PBB Urusan Migrasi (IOM) mengatakan hampir 6.300 orang meninggalkan rumah usai serangan geng bersenjata di wilayah tengah Haiti. Serangan menewaskan sedikitnya 70 orang.
Dalam laporannya pekan lalu, IOM menambahkan hampir 90% pengungsi tinggal bersama kerabat di keluarga angkat, sementara 12% mengungsi di tempat lain termasuk sekolah dan taman.
Melansir VOA Indonesia, Senin (7/10/2024), serangan di Pont-Sonde terjadi pada Kamis (3/10/2024) dini hari, ketika banyak di antara warga berjalan kaki pada tengah malam hanya membawa anak-anak dan anggota keluarga lain.
Jenazah tergeletak di jalan-jalan Pont-Sonde setelah serangan di wilayah Artibonite.
Juru bicara Komisi Dialog, Rekonsiliasi dan Kesadaran untuk Menyelamatkan Artibonite, Bertide Harace, mengatakan kepada media lokal bahwa banyak korban tewas akibat luka tembakan di kepala.
Mereka tidak memiliki tempat berlindung di Taman Saint Marc mengeluh karena kelaparan akibat terbatas distribusi makanan dan air.
Setiap wadah berisi beras dan kacang-kacangan serta setiap botol air menjadi sumber perselisihan sengit.
Para pengungsi perempuan duduk bersama anak-anak menceritakan tentang suara tembakan yang mereka dengar, dan laki-laki menerobos masuk ke dalam rumah dan menembaki orang-orang.
Perdana Menteri Gary Conille, pada Jumat (4/10/2024) mengunjungi Saint-Marc dan bersumpah akan mengejar para pelaku ke muka hukum dan memberi hukuman berat.
Kekerasan geng di Artibonite, wilayah merupakan penghasil sebagian besar makanan di Haiti meningkat beberapa tahun terakhir.
Serangan pada hari Kamis lalu adalah salah satu pembantaian terbesar yang menelan banyak korban jiwa.
Hal serupa juga terjadi di ibu kota Port-au-Prince, 80% wilayahnya dikuasai kelompok-kelompok kriminal atau geng. Aksi kekerasan biasanya menyasar warga sipil di wilayah dikuasai oleh saingan kelompok-kelompok tersebut.
Dalam laporan pada 2 Oktober 2024, IOM mengatakan lebih dari 700.000 orang, lebih dari separuhnya adalah anak-anak, kini menjadi pengungsi internal di seluruh Haiti. Jumlah itu meningkat 22% sejak bulan Juni.
Aksi geng pada hari Kamis (3/10/2924) terjadi hampir sebulan setelah otoritas Haiti memperluas keadaan darurat untuk mencakup seluruh negara. ***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini