Serangan Udara Israel Hantam Mesjid, Puluhan Warga Sipil Tewas
By Cecep Mahmud
07 Oct 2024

Kondisi mesjid di Gaza setelah terkena serangan roket Israel. (X/@KeithWoodsYT)
LBJ - Pada Minggu dini hari, serangan udara Israel menghantam sebuah masjid di kota Deir al Balah, Gaza Tengah, menewaskan lebih dari dua lusin orang dan melukai hampir 100 lainnya. Serangan ini memicu kecaman internasional. Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut. IDF menuduh bahwa masjid dan sekolah di dekatnya digunakan oleh Hamas sebagai pos komando untuk operasi militer.
Seorang saksi mata, Ahmed, yang selamat dari serangan tersebut, menyatakan, “Kami sedang tidur ketika bom itu jatuh. Seketika semuanya berubah menjadi kekacauan dan puing-puing."
Menurut Kementerian Agama Gaza, sekitar 814 dari 1.245 masjid di Jalur Gaza telah hancur selama konflik, sementara 148 lainnya mengalami kerusakan sebagian.
Serangan terhadap tempat ibadah tidak hanya terbatas pada masjid. Tiga gereja di Jalur Gaza juga menjadi sasaran serangan udara Israel, menghancurkan bangunan bersejarah ini. Kementerian Agama Gaza melaporkan bahwa total 79% dari semua situs keagamaan di wilayah tersebut telah hancur, menimbulkan kerugian yang diperkirakan mencapai $350 juta.
Tidak hanya tempat ibadah yang menjadi sasaran, fasilitas administrasi dan pendidikan di bawah pengawasan Kementerian Agama juga menjadi target serangan. Dari 14 fasilitas yang dikelola kementerian, sembilan di antaranya telah dihancurkan, termasuk kantor pusat kementerian dan sekolah-sekolah yang dikelola oleh wakaf.
Sepanjang tahun lalu, konflik di Gaza telah menelan lebih dari 43.000 korban jiwa, sebagian besar merupakan warga sipil Palestina. Selain itu, hampir 97.000 orang terluka, jumlah ini mencakup lebih dari 6% populasi Jalur Gaza sebelum perang dimulai. Konflik ini juga menyebabkan kehancuran situs pemakaman, dengan 19 dari 60 pemakaman yang dikelola Kementerian Agama telah dihancurkan atau dirusak.
Pejabat Israel menolak tuduhan bahwa serangan udara mereka telah menargetkan warga sipil secara sistematis. Namun, penggunaan teknologi berbantuan AI yang dikenal sebagai Lavender untuk menentukan target serangan udara telah menimbulkan kecaman dari berbagai negara. Sejumlah negara bahkan telah menandatangani kasus yang diajukan ke Pengadilan Internasional Afrika Selatan, menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Kementerian Agama Gaza terus menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi-organisasi Islam untuk segera mengambil tindakan. Mereka menyebut situasi ini sebagai "perang pemusnahan" yang harus dihentikan demi mencegah semakin banyak korban sipil yang berjatuhan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini