LBJ - Lebanon mengajukan pengaduan resmi ke Dewan Keamanan PBB pada Kamis (3/10). Pengaduan ini mengecam serangan Israel yang melanggar batas demarkasi Blue Line, yang memisahkan Lebanon dan Israel. Misi permanen Lebanon untuk PBB menyatakan bahwa tindakan Israel merupakan "agresi terhadap kedaulatan Lebanon".

Serangan Israel dimulai sejak malam 1 Oktober, di mana pasukan Zionis meluncurkan operasi darat di Lebanon selatan. Operasi ini disebut-sebut bertujuan membangun zona penyangga keamanan yang akan berlangsung selama beberapa pekan. Militer Israel mengonfirmasi kematian prajurit pertamanya dalam serangan ini.

Hizbullah juga melaporkan keberhasilan menggagalkan enam upaya penyusupan Israel.

"Kami akan terus melawan setiap upaya serangan Israel ke wilayah kami," tegas perwakilan Hizbullah dalam pernyataannya.

Serangan Israel tidak hanya menyasar pasukan Hizbullah, tetapi juga warga sipil, jurnalis, dan pekerja bantuan. Misi Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 8.570 serangan telah diluncurkan Israel ke kota-kota di Lebanon sejak serangan udara besar-besaran dimulai pada 23 September.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi lebih dari 1.100 korban tewas akibat serangan Israel ini. Angka tersebut terus meningkat seiring eskalasi konflik. Serangan Israel ini dianggap sebagai bagian dari konflik yang sudah berlangsung setahun sejak serangan brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza.

Masyarakat internasional memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon berpotensi memperluas konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih besar. PBB mengimbau kedua belah pihak untuk mematuhi Resolusi 1701 yang menuntut penghentian permusuhan dan pembentukan zona bebas senjata di antara Blue Line dan Sungai Litani.

Lebanon berharap melalui pengaduan ini, Dewan Keamanan PBB akan segera mengambil langkah untuk menghentikan agresi Israel dan mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini