AS dan Israel di Persimpangan Jalan Konflik dengan Iran
By Cecep Mahmud
04 Oct 2024

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (tangkap layar)
LBJ - Pejabat Amerika Serikat mengonfirmasi telah melakukan beberapa pembicaraan penting dengan Israel setelah serangan rudal Iran pada hari Selasa. Meski begitu, rencana Israel untuk merespons masih belum jelas. Hal ini memunculkan kekhawatiran eskalasi konflik di kawasan Asia Barat.
Presiden AS, Joe Biden, menegaskan kepada pers bahwa dia tidak yakin serangan Israel terhadap Iran akan terjadi dalam hitungan jam.
“Pertama-tama, kami tidak ‘mengizinkan’ Israel, kami menasihati Israel,” kata Biden di Gedung Putih. Dia juga menambahkan, "Tidak akan ada yang terjadi hari ini."
Departemen Luar Negeri AS melalui juru bicaranya, Matthew Miller, menyatakan bahwa diskusi dengan Israel terus berlanjut. Namun, rincian terkait rencana Israel terhadap Iran atau Lebanon tidak diungkapkan.
“Kami terus berdiskusi tentang opsi-opsi yang mereka pertimbangkan, tetapi saya akan merahasiakan hal tersebut,” ujar Miller.
Saat ditanya tentang kemungkinan Israel menyerang situs nuklir Iran, Miller kembali menekankan sikap presiden.
“Kami tidak percaya mereka akan menyerang situs nuklir,” katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait langkah-langkah yang diambil untuk menghindari skenario tersebut.
Meski demikian, laporan dari sumber internal menyebutkan bahwa pemerintahan Biden bekerja untuk membatasi respons Israel. Hal ini terjadi di tengah tekanan dari Partai Republik di Kongres AS yang mendesak respons lebih agresif terhadap Iran.
Sementara itu, Iran memberikan peringatan keras kepada AS melalui perantara bahwa setiap serangan Israel terhadap Iran akan mendapat respons yang tidak konvensional. Analis Iran, Tohid Asadi, menjelaskan bahwa Iran mengirim pesan yang saling bertentangan.
"Di satu sisi, mereka mengatakan tidak tertarik pada perang, tapi di sisi lain, mereka juga menyatakan 'Kami tidak takut perang'," ungkap Asadi.
Peringatan ini semakin memperjelas sikap Iran, yang merasa kesabarannya telah habis setelah insiden sebelumnya, di mana pemimpin Hamas dibunuh di Teheran.
“Kesabaran Iran ada batasnya,” tambah Asadi.
Ketidakpastian ini menyisakan pertanyaan besar: bagaimana respons Israel dan peran AS dalam meredakan konflik? Negar Mortazavi, analis politik Iran-Amerika, menyatakan, “AS kini menjadi pihak yang paling dewasa di ruangan ini. Mereka dapat meredakan ketegangan atau membiarkan ini meningkat menjadi perang yang lebih besar.”
Dengan semua mata tertuju pada Gedung Putih, banyak yang bertanya: apa langkah berikutnya dari Washington?
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini