×
image

Tragis! Santri di Makassar Tewas Dikeroyok Remaja Usai Lerai Pertengkaran

  • image
  • By Shandi March

  • 04 Oct 2024

Ilustrasi. Santri di Makassar Tewas Dikeroyok Remaja Usai Pamit Beli Makan Keluar Ponpes.(Foto:Freepik)

Ilustrasi. Santri di Makassar Tewas Dikeroyok Remaja Usai Pamit Beli Makan Keluar Ponpes.(Foto:Freepik)


LBJ – Seorang santri berinisial RA (15) tewas setelah dikeroyok oleh tiga remaja di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Ir Sutami, Makassar, Sulawesi Selatan. Insiden tragis ini terjadi pada Senin (30/9) malam, ketika korban bersama dua temannya meminta izin keluar dari pondok pesantren untuk membeli makanan.

Ketiga pelaku, AR (15), HA (14), dan RF (14), melakukan penganiayaan yang berujung maut setelah korban mencoba melerai pertengkaran antara mereka dengan salah satu rekan korban.

"Awalnya mereka menganiaya rekan korban, tetapi korban melerai. Korban sedang duduk sambil makan snack di atas jembatan, tiba-tiba ketiga pelaku datang," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, Kamis (3/10).

Insiden ini bermula ketika RA dan dua temannya keluar dari pondok pesantren pada pukul 23.00 WITA untuk membeli makanan.

Mereka kemudian singgah di JPO Jalan Ir Sutami. Di sana, ketiga pelaku mendekati korban dan menanyakan asal sekolah mereka. Setelah mengetahui bahwa RA adalah santri dari pondok pesantren, pelaku melampiaskan amarahnya dengan menganiaya RA hingga tidak sadarkan diri.

"Karena melerai itu korban jadi sasaran oleh tiga orang tersebut dan untuk saat ini korban meninggal dunia," jelas Kompol Devi.

Meski pelaku mengaku tidak mengenal korban, mereka mengakui memiliki dendam terhadap santri dari pondok pesantren yang sama dengan RA. Namun, motif pastinya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Korban Tak Sempat Diselamatkan

Setelah dianiaya, dua teman RA dipaksa oleh para pelaku untuk membawa korban kembali ke pondok pesantren.

Saat tiba di pondok, RA dalam kondisi tak sadarkan diri. Pembina Pondok Pesantren Ahlul Qur'an Makassar, Asyraf, segera membawa korban ke rumah sakit. Namun sayangnya, RA dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

"Dia dibawa ke asrama yang bawa temannya. Waktu saya periksa sudah tidak ada, saya turun ke kamar, saya menelpon ke pimpinan, setelah menelpon pimpinan langsung saya bawa ke rumah sakit," ujar Asyraf.

Korban mengalami luka parah di bagian kepala, yang diduga menjadi penyebab kematian.

"Lukanya di kepala, mungkin karena jatuh ada memar. Korban sudah tiga tahun lebih di pesantren," jelas Asyraf.

Kejadian ini menimbulkan duka mendalam di kalangan keluarga dan teman-teman RA, sekaligus menyoroti pentingnya keamanan bagi para santri di luar pondok pesantren.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post