×
image

Israel Serang Selatan Beirut, Ketegangan Memuncak di Perbatasan Lebanon-Israel

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 01 Oct 2024

Serangan udara Israel menargetkan Selatan Beirut, di wilayah  Laylaki dan Haret Hreik. (tangkap layar)

Serangan udara Israel menargetkan Selatan Beirut, di wilayah Laylaki dan Haret Hreik. (tangkap layar)


LBJ - Pada Senin pagi, pesawat tempur Angkatan Udara Israel meluncurkan serangan ke beberapa titik di selatan Beirut, khususnya di daerah Laylaki dan Borj El Brajneh. Menurut sumber lokal Lebanon, serangan ini adalah bagian dari serangkaian serangan yang lebih besar.

"Kemungkinan besar akan ada serangkaian serangan lagi," ujar sumber tersebut.

Tiga ledakan kuat terdengar di ibu kota Lebanon.

Di sisi lain, Hizbullah mengklaim telah menyerang pasukan Israel yang berada di perbatasan. Menurut pejabat Hizbullah, para pejuang mereka menargetkan tentara Israel yang ditempatkan di wilayah hutan di sepanjang perbatasan kedua negara. Ketegangan semakin meningkat saat rekaman bentrokan antara kedua pihak terus bermunculan di media.

Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Desak Penghentian Kekerasan di Lebanon

Gelombang serangan ini terjadi setelah kabinet keamanan Israel menyetujui fase baru dari operasi militernya. Berdasarkan laporan, Israel mempersiapkan serangan darat yang dimulai secepatnya pada Senin malam.

Seorang pejabat AS menyatakan, “Israel memberi tahu kami mengenai rencana invasi darat yang akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.”

Tujuan utama operasi Israel adalah untuk mendorong pejuang Hizbullah lebih jauh dari perbatasan utara Israel dan menargetkan infrastruktur serta senjata mereka. Hingga saat ini, lima brigade Israel telah dikerahkan ke perbatasan, namun tidak semuanya akan memasuki wilayah Lebanon.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Wilayah Lebanon Tewaskan Ratusan Warga Sipil

Gedung Putih menyampaikan keprihatinan terkait eskalasi ini. Presiden AS, Joe Biden, terus mendorong adanya gencatan senjata. Seorang sumber di Gedung Putih menyatakan bahwa operasi Israel ini kemungkinan tidak akan sebesar Perang Lebanon 2006, yang berlangsung selama sebulan lebih.

Serangan pada Jumat lalu menyebabkan kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, saat ia berada di lokasi bawah tanah di Beirut. Israel menggunakan sekitar 85 bom penghancur bunker dalam serangan tersebut. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan, 95 orang tewas dan 172 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir akibat serangan ini.***

Sumber: Sputnik


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post