Puluhan Warga Cianjur Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Tahlilan, 1 Orang Dinyatakan Sembuh
By Sitiayani
30 Sep 2024

Ilustrasi. Foto: Freepik
LBJ - Jumlah warga diduga keracunan makanan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus bertambah. Hingga Senin (30/9/2024) malam, korban mencapai 52 orang.
Warga dengan gejala keracunan terus berdatangan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
"Saat ini, ada 45 pasien yang masih dirawat di puskesmas. Satu orang sudah dinyatakan sembuh, sementara tujuh lainnya dirujuk ke rumah sakit," kata Kepala Puskesmas Sukaluyu, Nurul Hadi, di puskesmas, Senin malam, dikutip dari Kompas.com.
Lebih jauh Hadi menjelaskan, penanganan setiap korban berbeda, sesuai dengan keluhan dan kondisi pasien.
"Sejauh ini, satu orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Namun, tetap dipantau oleh tim kesehatan dan diminta untuk kembali ke puskesmas jika mengalami gejala lanjutan," kelas Hadi.
Baca juga: Paripurna DPR RI Putuskan Tak Lanjutkan RUU Pengawasan Obat dan Makanan
Berdasarkan informasi di lapangan, keracunan massal bermula ketika warga dari dua kampung di Desa Panyusuhan, yakni Kampung Babalan Lamping dan Kampung Bodegah mengikuti tahlilan 100 hari meninggal salah seorang warga.
Setelah itu, warga menyantap nasi kotak berisi nasi, daging ayam rendang, dan bihun dibagikan setelah tahlilan pada Minggu (29/9/2024) sore.
Pada Senin dini hari beberapa warga mulai mengeluhkan pusing dan mual. Puncaknya pada Senin siang, warga mengeluhkan gejala keracunan semakin banyak.
Kepala Puskesmas Sukaluyu Nurul Hadie mengatakan awalnya ada beberapa warga yang datang ke puskesmas dengan mengeluhkan gejala keracunan. Namun setelah dicek ke lokasi, ternyata jumlah korban mencapai puluhan orang.
Diperkirakan jumlah korban berpotensi bertambah. Alasannya, saat kegiatan, total ada 100 lebih kotak nasi dibagikan.
Sejauh ini, sampel makanan hingga air sumur digunakan mencuci bahan makanan diuji di laboratorium. ***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini