Sekjen PBB Antonio Guterres Desak Penghentian Kekerasan di Lebanon
By Cecep Mahmud
29 Sep 2024

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (X)
LBJ - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas peningkatan kekerasan di Lebanon. Dalam 24 jam terakhir, kekerasan di kawasan tersebut mengalami "eskalasi dramatis" yang membahayakan stabilitas Timur Tengah.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (28/9), Guterres menegaskan pentingnya segera menghentikan siklus kekerasan tersebut.
"Siklus kekerasan ini harus dihentikan sekarang, dan semua pihak harus mundur dari ambang kehancuran," ujar Guterres, disampaikan melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric.
Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah Hizbullah dan Israel. Sejak perang Gaza yang meletus pada Oktober lalu, keduanya terus terlibat dalam pertempuran lintas batas. Serangan terbaru Israel di Lebanon bahkan telah menewaskan ratusan orang dan mengungsikan ribuan warga sipil. Pada Jumat (27/9), pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas dalam salah satu serangan tersebut.
Baca juga: Retno Marsudi Tantang Pernyataan Perdama Menteri Israel di Sidang PBB
Kekerasan antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung berbulan-bulan, namun serangan di Lebanon mengalami eskalasi besar dalam beberapa hari terakhir. Serangan-serangan ini memicu keprihatinan internasional, termasuk dari PBB. Guterres memperingatkan bahwa jika kekerasan terus berlanjut, kawasan Timur Tengah akan menghadapi konsekuensi yang lebih parah.
"Perang besar-besaran" akan membawa dampak menghancurkan tidak hanya bagi rakyat Lebanon dan Israel, tetapi juga untuk kawasan yang lebih luas," jelasnya.
Konflik saat ini berpusat di Lebanon, tetapi juga menyebar ke Gaza. Guterres menekankan pentingnya pelaksanaan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang menyerukan "penghentian permusuhan." Menurutnya, tanpa tindakan tegas, konflik ini bisa menyebar ke kawasan lain, memperburuk situasi yang sudah memprihatinkan.
Baca juga: Pemimpin AS Sampaikan Dukungan Serangan Udara Israel Tewaskan Nasrallah
Kekerasan ini mencapai puncaknya dalam 24 jam terakhir sebelum pernyataan Guterres pada Sabtu (28/9). Namun, pertempuran lintas batas antara Hizbullah dan Israel sudah berlangsung sejak perang Gaza yang terjadi pada Oktober lalu. Serangan terbaru dari Israel di Lebanon menjadi pemicu utama eskalasi saat ini.
Kedua pihak, Hizbullah dan Israel, belum mencapai kesepakatan damai yang solid. Situasi ini diperburuk oleh serangan lintas batas yang semakin intensif. PBB telah mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan dan menghindari perang besar-besaran yang dapat membawa lebih banyak penderitaan.
Guterres menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan semua sandera yang masih ditahan di sana. Selain itu, ia mendesak implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 sebagai langkah pertama menuju perdamaian. Semua pihak diimbau untuk mundur dari ambang kehancuran dan memprioritaskan solusi diplomatik demi mengakhiri siklus kekerasan yang berbahaya ini.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini